"Kalau ini (Asian Games) berhasil, kami harapkan (penyelenggaraan) Piala Dunia kapan pun (di Indonesia) tidak masalah karena di Qatar itu bulan Juni dan Juli tahun 2022 suhunya sekitar 45 derajat. Ya tetapi semua itu urusan Pak Jokowi-lah. Presiden yang urus semua," kata Basuki di Balaikota, Senin (6/10/2014).
Target ketiga adalah penyelenggaraan olimpiade, ajang olahraga terbesar di seluruh dunia. Apabila seluruh infrastruktur telah dibangun dan seluruh kelengkapan pendukung dipenuhi, Basuki meyakini, Indonesia dapat menjadi tuan rumah bagi semua ajang olahraga internasional.
"Kami targetkan olimpiade bisa (diselenggarakan) di Indonesia juga," kata Ahok, begitu Basuki biasa disapa.
Menurut Ahok, menjadi tuan rumah turnamen olahraga internasional dapat memunculkan citra positif di mata dunia. Nantinya, hal ini akan berdampak pada semua aspek, termasuk perekonomian.
"(Tuan rumah Asian Games) jadi ajang untuk memperkenalkan Jakarta, efeknya juga besar. Kami akan lebih banyak mendorong sponsor dan pihak swasta untuk mengembangkan infrastruktur," ujar Ahok.
Ahok menghadiri upacara pembukaan dan penutupan Asian Games di Incheon, Korea Selatan, beberapa waktu lalu.
Pada upacara penutupan, Sabtu (4/10/2014), simbol-simbol Asian Games diserahkan oleh perwakilan Korea Selatan kepada Presiden Dewan Olimpiade Asia Sheikh Ahmad Al Fahad Al Sabah, yang kemudian menyerahkannya kepada perwakilan Indonesia.
Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin menerima obor Asian Games. Adapun Basuki menerima bendera Asian Games I (New Delhi, 1951), sementara Ketua Komite Olahraga Indonesia Rita Subowo menerima simbol terakhir, yakni bendera Asian Games.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.