"Bagus (laporannya), kami akan merevitalisasi 27 gedung di tahap pertama. Satu hal yang merepotkan memang masih ada PKL atau oknum yang dagangin lapak," kata Basuki, di Balaikota, Rabu (8/10/2014).
Sementara itu CEO PT Pembangunan Kota Tua Lin Che Wei meminta bantuan Pemprov DKI untuk mengatasi permasalahan maraknya PKL liar ini. Setelah revitalisasi, Lin berharap, hanya pedagang resmi dan terdaftar yang dapat berjualan di kawasan Kota Tua.
Nantinya, pedagang resmi itu akan mendapatkan beberapa fasilitas seperti listrik dan pembinaan serta kartu PKL (berbentuk ATM) dari Bank DKI.
"Jadi, nanti pedagang resmi saja yang boleh berjualan di Kota Tua, akan dikeluarkan izin untuk menyimpan dagangan dan mendapat binaan, serta mendapat kartu ATM dari Bank DKI, ada pemalsuan langsung ditindak pidana," kata Lin.
PT Pembangunan Kota Tua baru menyelesaikan proses pemilihan ketua koperasi yang baru. Rencananya, koperasi itu juga akan membantu mengatasi maraknya dan membina para PKL. Ia berencana merevitalisasi 27 gedung, dan ditargetkan selesai sebelum penyelenggaraan Asian Games 2018.
Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Arie Budhiman mengatakan pada tahap pertama revitalisasi akan dilaksanakan di Gedung Cipta Niaga dan Kerta Niaga. Revitalisasi kedua gedung itu akan dilaksanakan di tahun 2015 mendatang.
Bangunan bersejarah itu akan dikembalikan seperti wujud bangunan aslinya. Hanya saja, bangunan-bangunan tua itu akan dihidupkan kembali denyut nadinya. Seperti misalnya sebagai lokasi penampungan PKL, dan lainnya. "Tidak ada desain baru. Hanya di Gedung BNI, tamannya tidak dibuat horizontal tetapi vertikal. Termasuk juga sungai-sungai di kawasan itu juga akan dibersihkan," kata Arie.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.