Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribuan Proyek di Jakarta Tak Bisa Direalisasikan

Kompas.com - 09/10/2014, 08:24 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dipastikan tidak akan melelang 3.692 proyek fisik pada tahun anggaran 2014. Penyebabnya karena tahun anggaran 2014 tinggal tersisa tiga bulan, sehinggga suatu proyek fisik diprediksi tidak akan bisa selesai pada akhir tahun apabila baru dimulai dalam waktu-waktu saat ini.

“Yang jelas tender untuk proyek fisik tidak mungkin lagi dilaksankan karena waktunya sudah tidak memungkinkan, kecuali proyek dengan anggaran tahun jamak,” kata Kepala Unit Layanan Pengadaan (ULP) DKI Jakarta I Dewa Gede Sony Ariyawan saat dihubungi, Rabu (8/10/2014).

Menurut Sony, dalam sisa waktu tiga bulan ini, Pemprov DKI akan memanfaatkannya untuk proyek pengadaan barang. Namun, Sony tidak merinci paket proyek pengadaan barang apa saja yang akan segera dilelang di ULP.

"Sisa waktu  kurang dari tiga bulan menjelang akhir tahun anggaran pada 15 desember 2014, hanya proyek pengadaan barang saja yang akan dilelang," ujar dia.

Berdasarkan data di ULP DKI Jakarta hingga September 2014, realisasi penyerapan Anggaran dan Pendapatan Belanja Daerah (APBD) DKI 2014 untuk pembangunan baru mencapai Rp 9,093 miliar untuk 2.037 paket lelang. Jumlah tersebut hanya 0,01 persen dari total jumlah APBD DKI 2014 yang mencapai Rp 72,9 triliun.

Selebihnya, penyerapan anggaran lebih banyak digunakan untuk kegiatan non-pembangunan, seperti untuk pembayaran gaji pegawai, alat tulis kantor, dan pembayaran tagihan telepon, air, listrik dan internet, yang jumlahnya senilai 29, 99 persen dari APBD 2014. Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menilai penyerapan APBD 2014 lebih buruk dari periode sebelumnya. Ia berdalih masih banyak SKPD di lingkungan Pemprov DKI yang belum terbiasa dengan sistem pengadaan barang dan jasa melalui e-katalog.

"(Serapan anggaran) tahun ini parah, bukan salah ULP (unit layanan pengadaan barang dan jasa pemerintah), tapi SKPD-nya ada yang belum mau melakukan pengadaan barang dengan e-katalog, persyaratan pengadaan lelang tidak dipenuhi, macam-macamlah," kata pria yang akrab disapa Ahok itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com