“Yang jelas tender untuk proyek fisik tidak mungkin lagi dilaksankan karena waktunya sudah tidak memungkinkan, kecuali proyek dengan anggaran tahun jamak,” kata Kepala Unit Layanan Pengadaan (ULP) DKI Jakarta I Dewa Gede Sony Ariyawan saat dihubungi, Rabu (8/10/2014).
Menurut Sony, dalam sisa waktu tiga bulan ini, Pemprov DKI akan memanfaatkannya untuk proyek pengadaan barang. Namun, Sony tidak merinci paket proyek pengadaan barang apa saja yang akan segera dilelang di ULP.
"Sisa waktu kurang dari tiga bulan menjelang akhir tahun anggaran pada 15 desember 2014, hanya proyek pengadaan barang saja yang akan dilelang," ujar dia.
Berdasarkan data di ULP DKI Jakarta hingga September 2014, realisasi penyerapan Anggaran dan Pendapatan Belanja Daerah (APBD) DKI 2014 untuk pembangunan baru mencapai Rp 9,093 miliar untuk 2.037 paket lelang. Jumlah tersebut hanya 0,01 persen dari total jumlah APBD DKI 2014 yang mencapai Rp 72,9 triliun.
Selebihnya, penyerapan anggaran lebih banyak digunakan untuk kegiatan non-pembangunan, seperti untuk pembayaran gaji pegawai, alat tulis kantor, dan pembayaran tagihan telepon, air, listrik dan internet, yang jumlahnya senilai 29, 99 persen dari APBD 2014. Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menilai penyerapan APBD 2014 lebih buruk dari periode sebelumnya. Ia berdalih masih banyak SKPD di lingkungan Pemprov DKI yang belum terbiasa dengan sistem pengadaan barang dan jasa melalui e-katalog.
"(Serapan anggaran) tahun ini parah, bukan salah ULP (unit layanan pengadaan barang dan jasa pemerintah), tapi SKPD-nya ada yang belum mau melakukan pengadaan barang dengan e-katalog, persyaratan pengadaan lelang tidak dipenuhi, macam-macamlah," kata pria yang akrab disapa Ahok itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.