Susy adalah joki yang mencari peruntungan rezeki di antara Jalan Sudirman dan Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Warga Bogor, Jawa Barat ini ada di antara puluhan orang yang melambaikan tangan kepada mobil-mobil yang butuh joki untuk memenuhi aturan 3 in 1 pada jam-jam yang sudah ditentukan itu.
"Nge-joki dari 2010, buat bantu-bantu di keluarga," kata Susy kepada Kompas.com, Kamis (9/10/2014) sore. Ibu beranak dua ini sudah bersiap dari pukul 06.30 WIB dan balik pulang ke Bogor pada pukul 19.00 WIB, Senin sampai dengan Jumat.
Dari menjoki, Susy mengaku mendapatkan Rp 100.000 sampai Rp 200.000 per hari. Rute perjokiannya, sebut dia, dimulai setiap hari dari kawasan Blok M, Jakarta Selatan.
Pengguna jasa pertamanya, kata Susy, adalah mobil yang akan masuk ke ruas Jalan Sudirman menuju kawasan di Bundaran Hotel Indonesia. Sesudahnya, dia mencari peruntungan di lokasi-lokasi yang memungkinkan joki dilirik pengendara mobil pribadi.
Tantangan dan "cita-cita"
Selama menjadi joki, Susy tak menampik pernah diciduk petugas dalam razia di Jakarta Pusat. Dia pun sempat menjalani pembinaan dari Dinas Sosial DKI Jakarta.
Namun, Susy mengaku hanya mengikuti pembinaan selama satu hari. Dia minta dipulangkan dengan membayar uang administrasi Rp 350.000 dan menulis surat perjanjian tak akan lagi menjadi joki.
Bahwa ternyata sampai Kamis sore ini Susy masih menjadi joki, dia beralasan masih butuh uang untuk menambal kebutuhan keluarganya. "Suami saya loper koran, anak masih sekolah. Buat kasih anak jajan tiap hari sama makan. Kalau dari suami saja ya enggak cukup," ujar dia.
Anak sulung Susy sebenarnya sudah bekerja, dia sebut di kantor Unilever. Susy mengaku tak mau meminta uang kepada anaknya itu. "Malu," ujar dia. Susy mengatakan, lebih baik mandiri daripada meminta uang dari anaknya, sekalipun itu berarti menjadi joki di jalanan.
Bukan berarti selamanya Susy juga ingin menjadi joki. "Enggak (mau jadi) joki terus dong, saya sudah tua begini. Bisnis saja di rumah," cita Susy. Dia berencana mengumpulkan modal untuk membuat warung di rumah. "Minimal Rp 10 juta lah," sebut dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.