Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Lasro Marbun, menyatakan duka cita kepada keluarga Putra. Dia mengaku sudah langsung mendatangi sekolah Putra tersebut, begitu insiden itu terjadi. Lasro menduga, penggunaan telepon genggam merupakan pelanggaran di SMPN 163.
"Jadi siswa yang bersangkutan ini membuka jendela kaca, menurut info untuk menyimpan HP teman dekatnya yang perempuan, ternyata dia tergelincir," kata Lasro, tentang kronologi insiden ini, Jumat petang.
Berdasarkan informasi yang dia dapat dari kedatangannya ke sekolah itu, Lasro mengatakan insiden terjadi pada sekitar pukul 09.45 WIB. Meski sempat dilarikan ke rumah sakit, Putra mengembuskan napas terakhir pada pukul 12.45 WIB.
"Saya sudah datang ke sekolah, ibu wakil (Wakil Kadisdik) pergi ke rumah sakit, kemudian Kepala Suku Dinas Pendidikan Menengah Jakarta Selatan ke rumah korban di daerah Tangerang, kami turut berduka cita," kata Lasro.
Lasro mengatakan kasus ini masih didalami oleh jajarannya. Menurut dia, tindakan kepada sekolah juga belum akan diputuskan. Dia beralasan, semua pihak saat ini masih berada dalam suasana duka.
"Harus dipahami, kedua orangtua, guru, sekolah, dan teman-teman korban masih dalam suasana duka cita. Kita urus dulu hingga yang bersangkutan dikebumikan, setelah suasana tenang, baru kita bicarakan," lanjut Lasro.
(Agustin Setyo Wardani/Hertanto Soebijoto)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.