Wali Kota Administrasi Jakarta Timur HR Krisdiyanto mengatakan, pihaknya segera melakukan sosialisasi kepada 21 pemilik penampungan dan pemotongan ayam ini di kantor kecamatan setempat. Daerah Matraman merupakan lokasi dengan jumlah tempat penampungan dan pemotongan ayam terbanyak.
"Januari 2015, Matraman harus sudah bersih dari tempat penampungan dan pemotongan ayam. Jika sudah rapi, maka berikutnya wilayah lain, seperti Pulogadung, Jatinegara, Kramatjati, dan Makasar. Rencananya, kami akan relokasi ke RPH (Rumah Potong Hewan) Rawa Kepiting. Namun, di sana tempatnya terbatas," ujar Krisdiyanto, Sabtu (11/10).
Ke depan, kata Krisdiyanto, daerah Matraman tidak diperbolehkan lagi menjadi bagi penampungan dan pemotongan ayam. Setiap ayam yang masuk ke Jakarta harus sudah dikemas rapi dan tinggal didistribusikan ke pasar-pasar tradisional. Dengan demikian, tidak ada lagi pedagang yang memotong ayam di tempat penampungan. Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Dinas Kelautan dan Pertanian DKI Jakarta untuk memperluas area Rawa Kepiting agar dapat menampung lebih banyak lagi.
Kasudin Kelautan dan Pertanian Jakarta Timur Wachyuni menambahkan, sebanyak 21 penampungan dan pemotongan ayam di Matraman ini sebenarnya dapat dimasukkan ke RPH Rawa Kepiting. Sebab, Rawa Kepiting dapat menampung 60.000-70.000 ayam per hari.
"Retribusi pemotongan ayam di RPH Rawa Kepiting itu hanya Rp 75 per ekor. Sangat murah dan terjangkau bagi pengusaha. Di sana juga, sebelum dipotong, kesehatan ayam akan kita periksa terlebih dulu," ujar Wachyuni.
Wilayah Jakarta Timur, tambah Wachyuni, paling banyak memiliki tempat penampungan dan pemotongan ayam dibanding wilayah lainnya. Dari 600.000-700.000 ayam yang dipotong per harinya, 70 persennya terdapat di Jakarta Timur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.