Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aroma Tak Sedap Itu Akan Hilang dari Matraman

Kompas.com - 11/10/2014, 17:51 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Sebanyak 21 tempat penampungan ayam di Kecamatan Matraman, Jakarta Timur, akan segera dipindahkan. Selain kerap menebar aroma bau tak sedap, keberadaan tempat penampungan tersebut menyebabkan lingkungan menjadi kumuh. Recananya, pemindahan akan dilakukan pada Januari 2015.

Wali Kota Administrasi Jakarta Timur HR Krisdiyanto mengatakan, pihaknya segera melakukan sosialisasi kepada 21 pemilik penampungan dan pemotongan ayam ini di kantor kecamatan setempat. Daerah Matraman merupakan lokasi dengan jumlah tempat penampungan dan pemotongan ayam terbanyak.

"Januari 2015, Matraman harus sudah bersih dari tempat penampungan dan pemotongan ayam. Jika sudah rapi, maka berikutnya wilayah lain, seperti Pulogadung, Jatinegara, Kramatjati, dan Makasar. Rencananya, kami akan relokasi ke RPH (Rumah Potong Hewan) Rawa Kepiting. Namun, di sana tempatnya terbatas," ujar Krisdiyanto, Sabtu (11/10).

Ke depan, kata Krisdiyanto, daerah Matraman tidak diperbolehkan lagi menjadi bagi penampungan dan pemotongan ayam. Setiap ayam yang masuk ke Jakarta harus sudah dikemas rapi dan tinggal didistribusikan ke pasar-pasar tradisional. Dengan demikian, tidak ada lagi pedagang yang memotong ayam di tempat penampungan. Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Dinas Kelautan dan Pertanian DKI Jakarta untuk memperluas area Rawa Kepiting agar dapat menampung lebih banyak lagi.

Kasudin Kelautan dan Pertanian Jakarta Timur Wachyuni menambahkan, sebanyak 21 penampungan dan pemotongan ayam di Matraman ini sebenarnya dapat dimasukkan ke RPH Rawa Kepiting. Sebab, Rawa Kepiting dapat menampung 60.000-70.000 ayam per hari.

"Retribusi pemotongan ayam di RPH Rawa Kepiting itu hanya Rp 75 per ekor. Sangat murah dan terjangkau bagi pengusaha. Di sana juga, sebelum dipotong, kesehatan ayam akan kita periksa terlebih dulu," ujar Wachyuni.

Wilayah Jakarta Timur, tambah Wachyuni, paling banyak memiliki tempat penampungan dan pemotongan ayam dibanding wilayah lainnya. Dari 600.000-700.000 ayam yang dipotong per harinya, 70 persennya terdapat di Jakarta Timur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gambelz Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gambelz Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
19 Mei, Ada Kahitna di Bundaran HI dalam Acara Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

19 Mei, Ada Kahitna di Bundaran HI dalam Acara Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Megapolitan
Epy Kusnandar Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Dugaan Penyalahgunaan Narkoba, Kini Direhabilitasi

Epy Kusnandar Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Dugaan Penyalahgunaan Narkoba, Kini Direhabilitasi

Megapolitan
Istri Oknum Pejabat Kemenhub Sebut Suaminya Tak Hanya Injak Kitab Suci, tapi Juga Lakukan KDRT

Istri Oknum Pejabat Kemenhub Sebut Suaminya Tak Hanya Injak Kitab Suci, tapi Juga Lakukan KDRT

Megapolitan
Polisi Harap Rekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar Langsung di TKP

Polisi Harap Rekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar Langsung di TKP

Megapolitan
Oknum Pejabat Kemenhub Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci untuk Buktikan Tak Selingkuh

Oknum Pejabat Kemenhub Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci untuk Buktikan Tak Selingkuh

Megapolitan
Kumpulkan 840.640 KTP, Dharma Pongrekun Juga Unggah Surat Dukungan untuk Perkuat Syarat Cagub Independen

Kumpulkan 840.640 KTP, Dharma Pongrekun Juga Unggah Surat Dukungan untuk Perkuat Syarat Cagub Independen

Megapolitan
Kronologi Tabrak Lari di Gambir yang Bikin Ibu Hamil Keguguran, Pelat Mobil Pelaku Tertinggal di TKP

Kronologi Tabrak Lari di Gambir yang Bikin Ibu Hamil Keguguran, Pelat Mobil Pelaku Tertinggal di TKP

Megapolitan
Ulah Nekat Pria di Jakut, Curi Ban Beserta Peleknya dari Mobil yang Terparkir gara-gara Terlilit Utang

Ulah Nekat Pria di Jakut, Curi Ban Beserta Peleknya dari Mobil yang Terparkir gara-gara Terlilit Utang

Megapolitan
Dharma Pongrekun Unggah 840.640 Dukungan Warga DKI ke Silon, KPU: Syarat Minimal Terpenuhi

Dharma Pongrekun Unggah 840.640 Dukungan Warga DKI ke Silon, KPU: Syarat Minimal Terpenuhi

Megapolitan
Istri Oknum Pejabat Kemenhub Akui Suaminya Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci

Istri Oknum Pejabat Kemenhub Akui Suaminya Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com