Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Sore, Jalan Kawasan Pasar Tanah Abang Jadi "Tempat Parkir"

Kompas.com - 14/10/2014, 16:14 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Puncak kemacetan di kawasan Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, terjadi menjelang sore, dari Senin hingga Sabtu. Kendaraan yang terkena macet bagaikan "tempat parkir". Kendaraan roda dua maupun roda empat tidak bisa bergerak sama sekali selama beberapa waktu, terutama untuk di depan daerah Blok A Tanah Abang. Kemacetan diperparah dengan adanya puluhan angkot yang mengetem di pinggir dan tengah jalan.

Alhasil, kendaraan lain hanya punya ruang satu dari tiga lajur yang sudah "dikuasai" angkot. Pantauan Kompas.com, sekitar pukul 14.30, ujung kemacetan sampai ke daerah Blok F.

Sejumlah angkot berwarna biru muda ini menyebabkan antrean dari depan pintu masuk dan keluar Blok A memanjang sampai ke belakang. "Ini sudah biasa, kayak begini terus. Pernah macet sampai stasiun," kata salah satu pedagang yang berjualan di depan Blok A, Rosmi, Selasa (14/10/2014).

Kawasan stasiun terpantau cukup jauh, bahkan sudah keluar dari kawasan Pasar Tanah Abang, yakni setelah Blok F dan Blok G. Di arah sebaliknya, di Stasiun Tanah Abang, juga dipenuhi oleh angkot yang menaikkan dan menurunkan penumpang.

Selain angkot, bus besar juga turut menyebabkan kemacetan di Tanah Abang. Trayek bus yang melewati Tanah Abang bisa lebih dari lima sehingga setiap beberapa menit sekali muncul bus yang sama dan memenuhi ruas Jalan Tanah Abang.

Guna mengatasi kemacetan tersebut, sesekali petugas Dinas Perhubungan menegur dan menyuruh angkot di depan Blok A untuk jalan. Adapun bagi yang tidak patuh, akan dikenakan sanksi, seperti bajaj yang telah diangkut petugas, sore ini.

Upaya petugas yang menertibkan arus lalu lintas ini dinilai tidak selamanya berhasil. Ada juga sopir angkot maupun kendaraan umum lain yang tidak patuh.

"Ada yang sudah disuruh pergi, pas petugas enggak ada, dia mundur lagi, mengetem lagi," kata petugas Dishub, Sulaeman. Kemacetan di Tanah Abang salah satunya diperkirakan karena jam pulang kerja karyawan serta pemilik toko di sana. Dari semua toko dan pasar yang ada, jam tutupnya beragam, mulai dari pukul 15.00 sampai pukul 17.00.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com