Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyiksa Berkali-kali, Assyifa Baru Takut Ketika Ade Sara Meninggal

Kompas.com - 15/10/2014, 19:11 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Terdakwa pembunuhan Ade Sara Angelina Suroto, Assyifa Ramadhani, mengaku takut dengan perbuatannya ketika korban telah meninggal dunia. Sewaktu akan membuang jasad Ade Sara, Assyifa mengaku menolak perintah dari Hafitd yang menyuruhnya mendorong Ade Sara agar keluar dari mobil.

Awalnya, Hafitd menyuruh Assyifa untuk membuka pintu mobil. Assyifa menolak dengan alasan takut. Akhirnya, Hafitd sendiri yang membuka pintunya dari kemudi. Hafitd kembali menyuruh Assyifa untuk mendorong Ade Sara. Namun, Assyifa terus menolak.

Saat itu, mereka berdua sudah sadar Ade Sara telah meninggal. "Aku enggak mau soalnya aku takut," ujar Assyifa di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (15/10/2014).

Majelis hakim yang mendengar hal itu kemudian bertanya. "Kenapa? Waktu menyiksa enggak takut? Waktu memukul, mencekik, itu kok enggak takut?" tanya Ketua Majelis Hakim Absroroh.

Assyifa hanya menggelengkan kepala sambil menangis ditanya hal tersebut. Setelah sadar Ade Sara sudah tak bernyawa, dia langsung panik. Dalam kesaksiannya, Assyifa sering kali mengaku bahwa dia disuruh oleh Hafitd untuk menyiksa Ade Sara.

Assyifa Ramadhani memberi kesaksian atas perbuaan mantan kekasihnya, Hafitd, sambil sesekali menangis mengingat perbuatannya, apalagi ketika anggota majelis hakim mencecarnya dengan pertanyaan yang tidak dapat dia jawab.

Sesekali, ketika Assyifa membuat pernyataan yang menyudutkan Hafitd, Hafitd yang menyaksikan dari kursi di sebelah pengacaranya tertawa-tawa sendiri melihat hal itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Megapolitan
4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com