Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita "Wong Cilik" yang Setia Dukung Jokowi

Kompas.com - 17/10/2014, 05:34 WIB
Unoviana Kartika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Kecintaan kepada sosok Joko Widodo yang dinilai merakyat membuat para pedagang, pelayan, dan petani rela senantiasa mendukung presiden terpilih tersebut. Sejak 2012 lalu, mereka membentuk sebuah komunitas Relawan Jokowi Wong Cilik yang selalu memberikan aksi dukungan terhadap Jokowi.

Aminudin, ketua komunitas tersebut mengatakan, karakter Jokowi sangat pas mewakili wong cilik alias rakyat kecil. "Sederhana dan pekerja keras," tandas Amin kepada Kompas.com, Kamis (16/10/2014).

Atas dasar itulah, komunitas ini sudah setia mendukung Jokowi sejak awal mantan wali kota Solo itu mencalonkan menjadi gubernur DKI Jakarta. Mereka pun dengan sukarela membantu sesuai dengan kemampuan mereka.

Amin bercerita, karena komunitas ini lebih banyak terdiri dari pedagang, nelayan, dan petani, maka bantuan sukarela yang diberikan tidak jauh-jauh dari urusan logistik.

"Dulu waktu Pak Jokowi akan menjadi gubernur Jakarta, kami sudah menyumbangkan makanan yang berasal dari 25 gerobak makanan," tutur pria 37 tahun ini.

Untuk "Syukuran Rakyat" yang akan digelar setelah pelantikan Jokowi menjadi Presiden pada 22 Oktober 2014 mendatang, Relawan Jokowi Wong Cilik berniat menyumbangkan 25.000 nasi kotak untuk masyarakat yang Syukuran Rakyat tersebut. Nasi kotak berasal dari ratusan warung makan, dari mulai Padang hingga Tegal yang ada di Jakarta.

"Tiap warung kami minta menyediakan masing-masing 100 nasi kotak hingga jumlahnya 25.000 nasi kotak. Tak hanya itu, mereka juga akan menyumbangkan 48.000 air mineral gelas, dan 5000 snack yang lansung diberikan kepada masyarakat di Monumen Nasional (Monas). Uang pembelian nasi kotak adalah hasil dari sumbangan anggota "Wong Cilik" yang berjumlah hingga Rp 385 juta." beber pengusaha pertanian kelapa sawit dan karet ini.

Aminudin bercerita, anggota komunitas relawan itu berasal dari daerah-daerah di Indonesia, jadi tidak hanya berasal dari Jakarta. Meski pada akhirnya ada yang tidak bisa datang, biasanya mau menyumbang uang.

Dana yang terkumpul berdasarkan sumbangan sukarela dari sekitar 1.250 orang. Namun Amin mengakui tidak semua orang menyumbang uang karena ada pula yang dalam bentuk buah.

"Mungkin baru ini yang dapat kami sumbangkan, namun inilah cara kami mendukung harapan supaya Indonesia menjadi lebih baik," tandas Amin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nakes RSUD Koja Demo karena Gaji ke-13 Dipotong

Nakes RSUD Koja Demo karena Gaji ke-13 Dipotong

Megapolitan
Siasat Preman yang Getok Tarif Parkir ke Bus Wisata: Buntuti dan Adang Bus, lalu Larang Parkir di Stasiun Gambir

Siasat Preman yang Getok Tarif Parkir ke Bus Wisata: Buntuti dan Adang Bus, lalu Larang Parkir di Stasiun Gambir

Megapolitan
Peringati Hari UMKM Internasional, Fahira Idris: Mulailah Jadi Creativepreneur

Peringati Hari UMKM Internasional, Fahira Idris: Mulailah Jadi Creativepreneur

Megapolitan
Warga Minta Heru Budi Cek Langsung ke Rusunawa Marunda yang Asetnya Dijarah Maling

Warga Minta Heru Budi Cek Langsung ke Rusunawa Marunda yang Asetnya Dijarah Maling

Megapolitan
Ketua Posko PPDB Wilayah 2 Jaksel: Kuota Diatur Kemendikbud, tapi Bisa Ditambah lewat Pergub

Ketua Posko PPDB Wilayah 2 Jaksel: Kuota Diatur Kemendikbud, tapi Bisa Ditambah lewat Pergub

Megapolitan
Jeratan Hukum Ketua Panitia Konser Lentera Festival yang Diduga Gelapkan Uang Tiket Konser

Jeratan Hukum Ketua Panitia Konser Lentera Festival yang Diduga Gelapkan Uang Tiket Konser

Megapolitan
Buruh Berencana Gelar Aksi Tolak Tapera Lebih Besar dan Serentak, Libatkan Mahasiswa

Buruh Berencana Gelar Aksi Tolak Tapera Lebih Besar dan Serentak, Libatkan Mahasiswa

Megapolitan
Demo Tolak Tapera, Aliansi BEM Bogor Bawa Spanduk 'Tabungan Penderitaan Rakyat'

Demo Tolak Tapera, Aliansi BEM Bogor Bawa Spanduk "Tabungan Penderitaan Rakyat"

Megapolitan
Polisi Kerahkan 1.872 Personel Kawal Aksi Tolak Tapera di Depan Kemenkeu dan Patung Kuda

Polisi Kerahkan 1.872 Personel Kawal Aksi Tolak Tapera di Depan Kemenkeu dan Patung Kuda

Megapolitan
Jalur Sepeda di Senopati Jadi Lahan Parkir, Dishub Jaksel: Sudah Ditindak, tapi Tak Jera

Jalur Sepeda di Senopati Jadi Lahan Parkir, Dishub Jaksel: Sudah Ditindak, tapi Tak Jera

Megapolitan
2 Pria Curi Kabel PLN di Tambora, lalu Jual ke Lapak Barang Bekas di Kembangan Jakbar

2 Pria Curi Kabel PLN di Tambora, lalu Jual ke Lapak Barang Bekas di Kembangan Jakbar

Megapolitan
Rombongan Tiga Mobil yang 'Kabur' Usai Makan di Resto Depok Akhirnya Bayar Tagihan

Rombongan Tiga Mobil yang "Kabur" Usai Makan di Resto Depok Akhirnya Bayar Tagihan

Megapolitan
Tolak Tapera, Massa Gelar Aksi Teatrikal di Depan Patung Kuda

Tolak Tapera, Massa Gelar Aksi Teatrikal di Depan Patung Kuda

Megapolitan
Rumah Subsidi di Villa Kencana Cikarang Terbengkalai, Marketing: Karena Tak Dihuni dan Dirawat

Rumah Subsidi di Villa Kencana Cikarang Terbengkalai, Marketing: Karena Tak Dihuni dan Dirawat

Megapolitan
Supian-Intan Duet di Pilkada Depok, Imam Budi: Makin Banyak Calon, Makin Bagus

Supian-Intan Duet di Pilkada Depok, Imam Budi: Makin Banyak Calon, Makin Bagus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com