Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buruh Berencana Gelar Aksi Tolak Tapera Lebih Besar dan Serentak, Libatkan Mahasiswa

Kompas.com - 27/06/2024, 17:25 WIB
Shela Octavia,
Fitria Chusna Farisa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Aliansi Gerakan Buruh Bersama Rakyat (Gebrak) berencana menggelar aksi penolakan program Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) yang lebih besar dibanding yang digelar pada Kamis (27/6/2024) hari ini di kawasan patung Arjuna Wijaya, Jakarta Pusat.

“Kita ke depan akan mengagendakan aksi besar secara serentak dan bersama-sama untuk melakukan penolakan untuk UU (Undang-undang) Tapera,” ujar Koordinator Gebrak, Sunarno, Kamis (27/6/2024).

Sunarno belum membocorkan kapan aksi lanjutan penolakan Tapera itu akan digelar. Namun, ia mendorong peserta yang hadir dalam aksi hari ini agar melakukan konsolidasi dengan lebih banyak massa di wilayah masing-masing, baik itu di kampus, pabrik, maupun lingkungan tempat tinggal.

Dalam aksi yang digelar hari ini, massa sedikitnya menyampaikan lima tuntutan ke pemerintah.

Baca juga: Demo Tolak Tapera, Aliansi BEM Bogor Bawa Spanduk Tabungan Penderitaan Rakyat

Pertama, massa menuntut agar Presiden Joko Widodo mencabut Undang-undang Nomor 4 Tahun 2016 tentang Tapera dan peraturan turunannya.

Massa juga menuntut Jokowi membuka ruang dialog yang demokratis, partisipatif, transparan, dan inklusif dalam rencana penyelenggaran pembangunan perumahan untuk rakyat.

“Menuntut pemerintah membangun perumahan rakyat secara kayak, ekonomis dan terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah, yang terintegrasi dengan tempat bekerja, dan akses moda transportasi modern,” lanjut Sunarno.

Selain itu, massa menuntut agar pemerintah mencabut Undang-undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja. Pemerintah diminta mensejahterakan pekerja dengan memberikan upah yang layak serta jaminan kepastian kerja.

Adapun aliansi buruh dan sejumlah koalisi masyarakat melakukan unjuk rasa menolak program Tapera di depan patung Arjuna Wijaya atau patung kuda, Jakarta Pusat, Kamis (27/6/2024) sejak pukul 12.30 WIB. 

Terlihat bendera-bendera serikat buruh dikibarkan dalam barisan. Di antaranya, ada bendera milik Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI), SBIT, dan juga bendera putih ungu milik Aliansi Jurnalis Independen (AJI).

Setelah lebih dari empat jam berunjuk rasa, massa menyalakan flare berwarna hijau, penanda berakhirnya aksi. Massa pun berbondong-bondong berjalan ke arah Ikatan Restoran dan Taman Indonesia (IRTI) Monas atau menuju Tugu Tani. 

Sementara, Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) atau pasukan oranye sigap membersihkan lokasi dari sampah daun dan gelas plastik yang menumpuk.

Sekitar pukul 16.55 WIB, lokasi aksi telah bersih dan peserta aksi tak terlihat lagi.

Baca juga: Polisi Kerahkan 1.872 Personel Kawal Aksi Tolak Tapera di Depan Kemenkeu dan Patung Kuda

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Siasat Kakak Beradik Rekrut Puluhan Selebgram untuk Promosikan Situs Judi Online

Siasat Kakak Beradik Rekrut Puluhan Selebgram untuk Promosikan Situs Judi Online

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Saat Staf Hasto Kristiyanto Minta Perlindungan LPSK | Akrabnya Gibran dan Heru Budi Blusukan Bareng di Jakbar-Jakut

[POPULER JABODETABEK] Saat Staf Hasto Kristiyanto Minta Perlindungan LPSK | Akrabnya Gibran dan Heru Budi Blusukan Bareng di Jakbar-Jakut

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 30 Juni 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 30 Juni 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Sudirman Said Sebut Perencanaan Batavia 'Contekan' untuk Bangun Jakarta

Sudirman Said Sebut Perencanaan Batavia 'Contekan' untuk Bangun Jakarta

Megapolitan
Sejumlah Titik dan Gedung di Jakarta Padamkan Lampu Malam Ini, Cek Lokasinya

Sejumlah Titik dan Gedung di Jakarta Padamkan Lampu Malam Ini, Cek Lokasinya

Megapolitan
Mobil Tertimpa Pohon Saat Melintas, Sopir dan Penumpang Syok

Mobil Tertimpa Pohon Saat Melintas, Sopir dan Penumpang Syok

Megapolitan
Pohon 15 Meter di Kuningan Mendadak Tumbang, Timpa Mobil yang Melintas

Pohon 15 Meter di Kuningan Mendadak Tumbang, Timpa Mobil yang Melintas

Megapolitan
Ulah Rombongan Tiga Mobil di Depok, Tak Bayar Makan yang Dipesan gara-gara Miskomunikasi

Ulah Rombongan Tiga Mobil di Depok, Tak Bayar Makan yang Dipesan gara-gara Miskomunikasi

Megapolitan
Cerita Karyawan Warteg yang Kebakaran di Duren Tiga: Sempat Mati Listrik 2 Kali sebelum Api Membesar

Cerita Karyawan Warteg yang Kebakaran di Duren Tiga: Sempat Mati Listrik 2 Kali sebelum Api Membesar

Megapolitan
Komentar Sejarawan usai Lihat Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia...

Komentar Sejarawan usai Lihat Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia...

Megapolitan
Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia Memprihatinkan, Sejarawan Nilai Pemerintah Pilih Kasih

Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia Memprihatinkan, Sejarawan Nilai Pemerintah Pilih Kasih

Megapolitan
Gudang Timur Kasteel Batavia di Kota Tua, Cagar Budaya tapi Kondisinya Tak Terawat

Gudang Timur Kasteel Batavia di Kota Tua, Cagar Budaya tapi Kondisinya Tak Terawat

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Akibat Tabrak Separator Busway di Kebon Jeruk

Pengendara Motor Tewas Akibat Tabrak Separator Busway di Kebon Jeruk

Megapolitan
Ahmed Zaki Sebut Ridwan Kamil Masih Dipertimbangkan Maju di Jawa Barat

Ahmed Zaki Sebut Ridwan Kamil Masih Dipertimbangkan Maju di Jawa Barat

Megapolitan
Polisi Sebut Penipu Modus “Like-Subscribe” di Youtube Tak Gunakan Data Korban untuk Buka Rekening

Polisi Sebut Penipu Modus “Like-Subscribe” di Youtube Tak Gunakan Data Korban untuk Buka Rekening

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com