Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Boro-boro Penyelenggara Ikut Membersihkan Monas"

Kompas.com - 21/10/2014, 10:01 WIB
Adysta Pravitra Restu

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Petugas kebersihan UP Monas, Yasri, geleng-geleng kepala melihat sampah yang memenuhi Monas seusai berlangsungnya acara Syukuran Rakyat, semalam, Senin (20/10/2014). Penyelenggara yang berjanji akan ikut menjaga kebersihan tidak terlihat membantu membersihkan kawasan wisata itu.

"Saya juga bingung banyak banget sampahnya. Memang ini habis acara, jadi kayak wajar saja," kata Yasri kepada Kompas.com di sisi selatan Monas, Selasa (21/10/2014) pagi.

Saat ditanyakan apakah ada tim kebersihan dari penyelenggara acara, ia menyebutkan tidak ada. Menurut dia, selain petugas kebersihan UP Monas, tidak ada warga lain yang membantu untuk membersihkan kawasan tersebut.

"Kalau ada tim kebersihannya, enggak akan kayak gini kotornya. Ini sampah di mana-mana," ucap dia.

Yasri mengatakan, di sisi Selatan Monas, ada 20 orang petugas dikerahkan untuk membersihkan area. Ia tidak mengetahui berapa lama waktu pembersihan ini. Pasalnya, terlalu kotornya kawasan membuat petugas harus jeli dalam melenyapkan semua sampah di lokasi.

Sama halnya dengan petugas lain, Iwan mengatakan bahwa pembersihan ini perlu tenaga cukup keras. Banyaknya sampah dan harus "bertempur" dengan angin yang bertiup cukup membuatnya harus kerja ekstra cepat.

"Itu sudah kita sapu. Anginnya lumayan kencang jadi terbang lagi plastiknya," kata Iwan.

Meski begitu, Iwan mengaku akan menuntaskan masalah kebersihan tersebut bersama petugas lainnya. Menurut dia, kawasan Monas yang menjadi cagar budaya Jakarta harus dikembalikan citra kebersihannya.

Iwan mengaku tidak ada satu orang pun dari pihak penyelenggara yang turut serta membersihkan kawasan. Seusai acara tadi malam, kata dia, kondisi sampah yang berserakan ditinggal begitu saja oleh penyelenggara.

"Boro-boro, ini semua sampah di mana-mana. Tidak ada yang bersihkan," ucap Iwan.

Sementara itu, di lokasi selatan itu pun terlihat sekitar lima truk pengangkut barang yang dipenuhi soundsystem. Para kru panggung baru saja membongkar panggung utama perhelatan Konser Rakyat Salam 3 Jari semalam itu. Di panggung lain, di sisi silang Monas timur laut, tak tampak lagi panggung kedua itu. Kawasan itu hanya dipenuhi sampah bekas makanan acara yang telah didatangi sejak pagi oleh para relawan itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Megapolitan
Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Megapolitan
Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Megapolitan
Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Megapolitan
Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Megapolitan
PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

Megapolitan
Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Megapolitan
Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Megapolitan
Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Megapolitan
Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com