Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gara-gara Bajaj, Udar Pristono Terancam Dilaporkan ke KPK

Kompas.com - 24/10/2014, 13:23 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Forum Warga Kota Jakarta (Fakta) Azas Tigor Nainggolan berencana melaporkan dugaan penggelembungan harga (mark-up) bajaj BBG ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Pihak yang akan ia laporkan adalah mantan Kepala Dinas Perhubungan DKI Udar Pristono.

"Iya, kami akan laporkan dugaan korupsi tersebut ke KPK. Kami baru laporkan sekarang karena Pak Akbar (Kadishub DKI saat ini) sudah membuka harga riil bajaj biru sebenarnya yang hanya Rp 24 juta di India. Jadi kami punya standing dan data konkret dugaan mark-up pengadaan bajaj 2013," kata Tigor kepada Kompas.com, Jumat (24/10/2014).

Menurut Tigor, lelang pengadaan bajaj pada kala itu dimenangkan oleh koperasi-koperasi yang berada "di bawah" naungan Udar. Tigor belum mau menyebutkan koperasi-koperasi mana saja yang akan ia lampirkan dalam laporannya ke KPK. Sebab, ia mengaku masih menyusun laporan tersebut.

Namun yang pasti, kata Tigor, koperasi-koperasi tersebut merupakan koperasi yang ia tuding telah melalukan kongkalikong dengan Pristono terkait dengan mark-up harga bajaj. Tigor pun mempertanyakan legalitas koperasi-koperasi tersebut yang ia tuding tidak memiliki pool untuk menampung bajaj-bajaj anggotanya.

"Koperasinya kan katanya harus punya manajemen bisnis, bajajnya harus di pool yang dilengkapi dengan adanya bengkel resmi. Tetapi kenyataannya, bajajnya dibawa perorangan dan bengkelnya sendiri-sendiri. Kalau seperti ini praktiknya ya sama saja dengan yang lama, semuanya ngurus sendiri dan pool-nya sendiri-sendiri di pinggir jalan," papar mantan Ketua Dewan Transportasi Kota Jakarta itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com