Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/10/2014, 16:06 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Keluarga besar dari almarhumah Gayatri Wailissa, mantan Duta ASEAN, telah bersiap di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Jumat (24/10/2014). Mereka berencana memulangkan dan memakamkan jenazahnya di Ambon, Maluku, Sabtu (25/10/2014).

Keluarga besar dan kerabat mengenang almarhumah sebagai sosok yang luar biasa. Helga, teman Gayatri di SMP di Ambon, mengatakan, alharhumah adalah sosok yang periang. Pertama kali bertemu dan kenal dengan remaja yang menguasai 13 bahasa itu, Helga langsung diajak bercanda.

"Kak Gayatri itu orangnya periang, suka bikin ketawa. Tapi sekarang enggak bisa lihat dia ketawa lagi," ujar dia kepada Kompas.com, Jumat (24/10/2014).

Helga juga mengenal sosok Gayatri sebagai perempuan yang tangguh. Bahkan Helga menceritakan suatu kondisi yang pernah dialami oleh dia dan Gayatri saat di sekolah dulu. Sekolah Gayatri di Ambon, kata Helga, memiliki lingkungan yang tidak nyaman. Ada perbedaan antara anak orang kaya dan sederhana. Adapun Gayatri termasuk dari kalangan keluarga sederhana.

Suatu ketika, Gayatri dikerjai oleh teman-teman prianya dengan menyembunyikan kursi dan meja di dalam kelas. Namun dia tidak mengeluh atau marah. Ia hanya mencari dan mengambil kursi dan meja yang disembunyikan.

"Saya waktu itu ketemu, saya tanya kenapa Kak angkat-angkat itu, terus dia bilangnya enggak apa-apa, biasa hehehe begitu," tutur Helga.

Helga pun mengungkapkan bahwa Gayatri sering menyemangatinya. Satu hal yang masih diingat betul oleh Helga adalah kata-kata Gayatri yang berbunyi, "kalau kaya dari uang orangtua itu saya tidak bangga. Apa hebatnya? Tapi kalau dari uang sendiri, itu bangganya luar biasa."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com