Basuki mengatakan, hal itu diketahuinya saat dia melakukan blusukan ke kampung-kampung, sambil memenuhi undangan pernikahan, pada akhir pekan. Dari sana, terungkap banyak kesulitan para lurah, camat, dan wali kota untuk melakukan perbaikan di wilayahnya.
"Saya tanya sama wali kota (kenapa lurah camat tidak jalan), ternyata ada kesulitannya. Wali kota ini kalah sama kepala sudin. Kadang-kadang diperintahkan kepala sudinnya enggak mau jalan. Duitnya di sudin," kata pria yang akrab disapa Ahok itu.
Hal itu dikatakannya saat memberikan pengarahan kepada kepala SKPD/UKPD terkait Pokok–pokok Kebijakan Anggaran Kegiatan Tahun 2015 di Ruang Pola Bappeda, Balaikota Jakarta, Jumat (24/10/2014).
Mengutip pepatah Tiongkok, pemegang uang adalah raja, sehingga wali kota dan jajaran di bawahnya bisa tidak berdaya dengan kepala suku dinas yang memegang uang.
Oleh karena itu, ke depannya, uang akan dipegang oleh wali kota. Basuki tidak ingin uang tetap dipegang oleh dinas atau provinsi. "Jadi seorang wali kota dinilai dari kemampuan dia mengelola wilayah," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.