Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

”E-Ticket” Diberlakukan Ketat

Kompas.com - 27/10/2014, 19:02 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — PT Transportasi Jakarta mewajibkan penggunaan kartu elektronik (e-ticket) bagi penumpang transjakarta di koridor yang ditetapkan. Pengelola tidak lagi melayani tiket manual berbentuk kertas. Masa sosialisasi dianggap cukup sebelum ketentuan ini diberlakukan.

Komisaris PT Transportasi Jakarta (TransJak) M Akbar mengatakan, sosialisasi kepada penumpang sudah cukup. Di Koridor I (Blok M-Kota) bahkan sudah sejak Agustus diberlakukan tiket elektronik.

”Di setiap halte kami beritahukan tentang ketentuan itu, jadi sekarang tidak ada alasan lagi penumpang tidak memiliki tiket elektronik per 1 November,” kata M Akbar, Minggu (26/10), di Jakarta.

Menurut rencana, per 1 November ini, PT TransJak memberlakukan tiket elektronik secara bertahap. Tahap awal ketentuan ini berlaku di Koridor VIII (Lebak Bulus-Harmoni) dan IX (Pinang Ranti-Pluit).

Selanjutnya pada 29 November tiket elektronik diberlakukan di Koridor V (Kampung Melayu– Ancol) dan VII (Kampung Rambutan-Terminal Kampung Melayu), berikutnya ketentuan serupa diberlakukan mulai 13 Desember di Koridor X (Tanjung Priok-Cililitan), XI (Kampung Melayu– Pulogebang), dan XII (Pluit-Tanjung Priok).

Akbar meminta penumpang menyiapkan tiket elektronik sebelum menggunakan transjakarta. Tiket elektronik dapat dibeli di setiap halte ataupun di tempat lain, seperti stasiun dan bank terkait.

Kartu tiket elektronik yang dimaksud berasal dari enam bank yang bekerja sama dengan PT TransJak. Produk kartu elektronik itu adalah JakCard, e-Money, Flazz, Tapcash, Brizzi, dan Megacash.

Senada dengan Akbar, Direktur Utama PT TransJak ANS Kosasih mengatakan, tidak ada masa transisi penggunaan uang di koridor yang diharuskan menggunakan tiket elektronik. Saat ini, kata Kosasih, pihak bank keberatan memberikan promosi kartu gratis karena takut ada penimbunan kartu.

Kartu yang tersedia dijual dengan harga Rp 20.000 per kartu. Kosasih tidak mempermasalahkan di mana pembelian kartu itu dilakukan. ”Jadi, sekarang silakan langsung membayar kartunya,” kata Kosasih.

Persiapan penumpang

Di sejumlah halte, penumpang masih banyak yang belum memiliki kartu elektronik. Mereka awalnya menukar uang dengan tiket kertas. Namun, saat masuk ke halte di koridor yang tidak melayani tiket manual (dalam bentuk kertas), mereka terpaksa membeli kartu elektronik.

Fikriatur Riki, petugas di Halte Bendungan Hilir, sering melihat kenyataan itu. Penumpang yang biasanya belum memiliki kartu elektronik berasal dari Koridor VI (Ragunan-Dukuh Atas), IV (Pulo Gadung-Dukuh Atas), dan Koridor IX (Pinang Ranti-Pluit).

Koridor-koridor itu bersinggungan dengan Koridor I tempat Halte Bendungan Hilir berada.

”Mereka awalnya naik dengan tiket manual setelah masuk lagi ke halte di Koridor I, mereka bingung. Ada yang membeli kartu (elektronik) baru, sebagian penumpang memilih angkutan selain transjakarta dengan tujuan yang sama,” kata Riki.

Di Koridor I, tiket elektronik sudah berlaku sejak 18 Agustus 2014. Sebagian besar penumpang yang biasa menggunakan bus transjakarta di koridor ini sudah memiliki kartu elektronik.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Modus Preman Palak Bus Wisata di Gambir: Mengadang di Pintu Stasiun, Janjikan Lahan Parkir

Modus Preman Palak Bus Wisata di Gambir: Mengadang di Pintu Stasiun, Janjikan Lahan Parkir

Megapolitan
Kapolda Metro: Judi 'Online' Cuma Untungkan Bandar, Pemain Dibuat Rugi

Kapolda Metro: Judi "Online" Cuma Untungkan Bandar, Pemain Dibuat Rugi

Megapolitan
Bocah Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Rusunawa Cakung, Polisi: Jendela untuk Bersandar Tidak Kokoh

Bocah Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Rusunawa Cakung, Polisi: Jendela untuk Bersandar Tidak Kokoh

Megapolitan
Sejak 2023, 7 Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosi Situs Judi 'Online'

Sejak 2023, 7 Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosi Situs Judi "Online"

Megapolitan
Momen Haru Risma Peluk Pelajar di Tanimbar yang Bipolar dan Dibesarkan Orangtua Tunggal

Momen Haru Risma Peluk Pelajar di Tanimbar yang Bipolar dan Dibesarkan Orangtua Tunggal

Megapolitan
Kapolda Metro Perintahkan Kapolres-Kapolsek Razia Ponsel Anggota untuk Cegah Judi “Online”

Kapolda Metro Perintahkan Kapolres-Kapolsek Razia Ponsel Anggota untuk Cegah Judi “Online”

Megapolitan
Bocah yang Jatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung Ternyata Ditinggal Orangtunya Bekerja

Bocah yang Jatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung Ternyata Ditinggal Orangtunya Bekerja

Megapolitan
Bawaslu DKI Mengaku Kekurangan Personel Jelang Pilkada 2024

Bawaslu DKI Mengaku Kekurangan Personel Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Polisi Bakal Mediasi Kasus Ojol yang Tendang Motor Warga di Depok

Polisi Bakal Mediasi Kasus Ojol yang Tendang Motor Warga di Depok

Megapolitan
Polda Metro Buka Peluang Kembali Periksa Firli Bahuri di Kasus Dugaan Pemerasan SYL

Polda Metro Buka Peluang Kembali Periksa Firli Bahuri di Kasus Dugaan Pemerasan SYL

Megapolitan
 Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosikan Judi Online, Polisi : Baru Terima Gaji Rp 3 juta

Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosikan Judi Online, Polisi : Baru Terima Gaji Rp 3 juta

Megapolitan
SYL Klaim Beri Rp 1,3 Miliar ke Firli Bahuri, Kapolda Metro: Menarik, Akan Kami Cek

SYL Klaim Beri Rp 1,3 Miliar ke Firli Bahuri, Kapolda Metro: Menarik, Akan Kami Cek

Megapolitan
Selebgram Bogor Gunakan Gaji dari Promosi Situs Judi 'Online' untuk Bayar Sewa Kos

Selebgram Bogor Gunakan Gaji dari Promosi Situs Judi "Online" untuk Bayar Sewa Kos

Megapolitan
Oknum Ormas Diduga Pungli ke Pengendara di Samping RPTRA Kalijodo, Warga Keberatan tapi Tak Berani Menegur

Oknum Ormas Diduga Pungli ke Pengendara di Samping RPTRA Kalijodo, Warga Keberatan tapi Tak Berani Menegur

Megapolitan
Kasus Mertua Dianiaya Menantu di Jakbar, Pakar Nilai Ada Upaya Penghentian Perkara oleh Polda

Kasus Mertua Dianiaya Menantu di Jakbar, Pakar Nilai Ada Upaya Penghentian Perkara oleh Polda

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com