Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Curhat Digosipkan Ingin Robohkan Masjid di Hadapan Siswa SD

Kompas.com - 29/10/2014, 15:36 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menumpahkan curahan hati (curhat)-nya di hadapan siswa-siswi SD dalam acara Hari Anak Jakarta Membaca 2014, di Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (29/10/2014).

Ia mengimbau siswa-siswi itu untuk tidak mudah menerima informasi dan gosip yang beredar ke publik. Menurut dia, lebih baik, siswa-siswi ditumbuhkan minat baca sejak kecil. [Baca: Nasib Masjid Amir Hamzah TIM Kini...]

"Jangan dengar gosip dari BlackBerry, bahkan orang dewasa pun enggak baca, hanya dengar-dengar gosip saja. Misalnya, katanya Ahok (Basuki) mau merobohkan masjid di TIM. Pada dengar enggak ada gubernur non-Muslim mau merobohkan masjid yang sudah dibangun sejak zaman Ali Sadikin?" kata Basuki, di Cikini.

Dia memastikan masjid yang berada di dalam Kompleks TIM, Cikini, itu tidak akan dirobohkan. DKI hanya akan merenovasi serta memperbesar tempat ibadah umat Muslim tersebut. [Baca: Melihat Masjid Amir Hamzah TIM Setelah Dibongkar]

Menurut Basuki, gosip dan informasi yang tidak jelas itu biasanya dimunculkan oleh segelintir oknum politik demi mencapai tujuannya. Pria yang akrab disapa Ahok itu kemudian menjelaskan kepada siswa-siswi SD itu untuk terus membudayakan membaca.

Dengan modal membaca itu, kata dia, seseorang dapat menjadi pejabat yang berkompeten. Sama seperti yang Basuki lakukan. Setiap pagi hari sebelum berangkat bekerja, Basuki selalu menyempatkan diri untuk membaca seperti yang diamanatkan oleh sang ayah, Indra Tjahaja Purnama. [Baca: Pemprov DKI: Masjid Amir Hamzah di TIM Bukan Situs Bersejarah]

"Bapak saya bilang begini, jam dinding tidak berdetak artinya jamnya mati, kalau orang enggak mau belajar dan baca, ya berarti mati. Bapak saya kasih saya nama Ahok. 'Hok' itu artinya belajar. Jadi, bapak saya kasih saya nama Bang Hok itu artinya puluhan ribu kali belajar," ujar Basuki lagi.

Budaya membaca itu juga sebagai persiapan Indonesia bersaing dalam Komunitas Asia Tenggara 2015 dan bonus demografi pada medio tahun 2025-2028. Apabila tidak dipersiapkan dengan baik, demografi itu menjadi kutukan dan Indonesia tidak bisa bersaing dengan negara lain.

"Kalau enggak suka baca, ngomong doang, ya kayak anggota DPR itu suka berantem teriak-teriak. Itu karena mereka enggak suka baca," kata Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com