Pria yang akrab disapa Ahok itu mencontohkan masalah makanan jemaah haji dari Jakarta. Menurut dia, Pemprov DKI sudah mengajukan penambahan ransum untuk jemaah haji. Namun, oleh Kementerian Agama, surat Pemprov DKI tidak juga direspons hingga saat ini.
"Lalu digosipin, ini pasti gara-gara gubernur kafir. Yang saya tahu, waktu saya sekolah Islam, orang menyebarkan fitnah, orang munafik, itu jadi alasnya neraka. Itu yang terjadi di kita. Terlalu banyak orang politik yang ngomong seenaknya," kata Basuki dalam acara silaturahim ulama dan umara, di Balaikota DKI Jakarta, Rabu (29/10/2014).
Belakangan ini, kata Basuki, dia disebut-sebut sebagai orang yang memberi perintah untuk meruntuhkan Masjid Amir Hamzah di Kompleks Taman Ismail Marzuki. Padahal, masjid tersebut dirobohkan karena sudah tua, dan masjid akan dibangun dengan ukuran lebih besar.
"Ada yang di daerah Menteng, yang robohin itu pemiliknya, yang kerja sama dengan hotel. Mana saya tahu. Saya lagi yang kena," ujar Basuki sambil terkekeh.
Hal yang sama terjadi pada mushala di Jakarta Timur, yang dibangun untuk PNS DKI. Namun, saat tanah tersebut akan digunakan untuk membangun rumah susun, hal tersebut lalu dijadikan senjata untuk menyerang Joko Widodo.
"Kemarin nyerangnya bukan saya, melainkan Pak Jokowi, 'Hebertus' Joko Widodo. Jadi, Joko Widodo ini turunan Tionghoa plus Katolik. Udah Pak Jokowi jadi Presiden, saya lagi, pakai lagu yang lama," ujarnya.
"Model-model seperti ini bagian dari politik. Saya sudah kenyang hadapi kayak begitu di Belitung Timur," ucapnya lagi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.