Pada siang ini, warga RW 01 menggelar syukuran atas penangguhan penahanan Arsyad, di depan rumahnya Jalan H Jum RT 09/01, Kampung Rambutan, Ciracas, Jakarta Timur, Senin (3/11/2014).
Sekitar 40 orang warga duduk di atas terpal biru depan pembangunan rumah atau di pinggir Kali Cipinang. Duduk pula MA yang mengenakan peci putih, sweater abu-abu, dan celana putih terlihat bersama ketua RW, lurah setempat, dan tim kuasa hukum menundukkan kepala seraya memanjatkan doa. [Baca: Penghina Jokowi Mengaku Akan Diberi Ponsel oleh Polisi]
Seusai memanjatkan syukur dengan doa, ibu-ibu dari warga setempat membawa nampan plastik warna kuning dari atas menuju rumah kontrakan Arsyad yang terletak di bawah.
Dengan membawa masing-masing satu nampan, para ibu ini menuruni tangga semen menuju lokasi syukuran. Nampan kuning pun langsung diletakkan di atas terpal di depan para warga yang baru mengakhiri doa. [Baca: Penghina Jokowi: Saya Enggak Mau Main Facebook Lagi]
Nampan berisi nasi kuning, telor, orek tempe, dan kerupuk itu dinikmati bersama dengan tangan kosong. Warga pun mengajak para pewarta yang meliput di lokasi untik bergabung duduk di atas terpal.
Sementara itu, dalam makan-makan syukuran ini segelintir doa dicurahkan langsung kepada Arsyad dari warga setempat.
"Ini kasus yang pertama dan terakhir saya pesan ke Imen (panggilan Arsyad), jangan diulangi lagi," Ketua RW01, Juli Karyadi.
Ia mengatakan, atas nama warga setempat, ia bersyukur dan berterima kasih kepada pihak yang telah membantu pemulangan Arsyad. Warga juga mengucapkan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo yang telah memaafkan Arsyad.
"Kejadian ini akan jadi pembelajaran untuk generasi muda. Ini semoga jadi pertama," ucap Juli.