Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini 15 Gangster Sekolah yang Sudah Dibubarkan Ahok

Kompas.com - 14/11/2014, 18:33 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Lasro Marbun mengaku telah diberi instruksi oleh Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama untuk membubarkan serta melarang gangster yang ada di sekolah di Jakarta. Lasro mengatakan, sudah ada 15 gangster yang dibubarkan dan dilarang terbentuk kembali.

"Sekarang saya lagi menelusuri sejauh mana, setelah itu saya akan membuat peraturan bahwa tidak boleh ada organisasi (sejenis itu) di luar atau dalam sekolah yang diikuti oleh siswa. Kalau ada, untuk siswa SMA di DKI, akan kami keluarkan," kata Lasro, di Balaikota, Jumat (14/11/2014).

Instruksi ini dikeluarkan Ahok terkait dengan seringnya terjadi aksi kekerasan atau bullying antarsiswa di sekolah.  Lasro mengatakan, gangster ini tidak hanya beranggotakan para peserta didik, tetapi juga pihak luar (selain siswa), bisa alumni dan lainnya. [Baca: Ahok Bubarkan "Gangster" di Seluruh Sekolah Jakarta]

Hal ini, kata Lasro, menjadi problem besar. Sebab, pihak luar itu bisa memberi pengaruh negatif kepada peserta didik yang masih labil, emosinya meluap-luap, dan dalam tahap mencari jati diri.

Pembubaran serta pelarangan gangster itu dengan melakukan investigasi di lapangan. Instansinya pun segera membuat peraturan terkait manajemen sekolah dalam mengawasi pembentukan gangster.

"Semua pihak harus ikut mengawasi gangster di sekolah. Tidak hanya saya, tetapi juga orang tua, peserta didik, dan masyarakat harus ikut mengawasi," kata Lasro.

Berikut adalah 15 gangster yang sudah dibubarkan Basuki:

1. SMA 3 : r3sidivis
2. SMK 29 : reduskra
3. SMA 46 : Texas
4. SMA 63 : Pulverize
5. SMA 60 : Psycho
6. SMA 86 : Grunge
7. SMA 87 : Rasta
8. SMK 32 : SPT
9. SMA 90 : Neunzig
10. SMA 82 : Patra
11. SMA 70 : Vallenty
12. SMA 6 : Gorasix
13. SMA 74 : Artileri
14. SMA 1 Budi Utomo : Boedoet
15. SMA 81 : Nama geng belum diketahui (tetapi sudah dibubarkan).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com