Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Dukun Cabul Berharap Dapat Kewibawaan dan Kekayaan

Kompas.com - 16/11/2014, 20:16 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis


SEMARANG, KOMPAS.com
- Empat orang korban dukun cabul di Semarang memiliki alasan yang beragam mendatangi dukun itu. Ada yang ingin sembuh dari penyakit. Ada pula yang ingin mendapatkan kewibawaan atau kehormatan dan kekayaan. Korban adalah perempuan bersuami berusia antara 27-35 tahun.

"Laporan sementara baru empat orang (yang menjadi korban). Tapi kemungkinan bisa bertambah lagi," kata Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Gayamsari, AKP Suharto, Minggu (16/11/2014). 

Sebelumnya, Kepolisian sektor Kecamatan Gayamsari Kota Semarang menangkap seorang pria yang diduga berprofesi sebagai dukun cabul. Penangkapan dilakukan pada Minggu (16/11/2014) siang di sebuah salon di Jalan Gajahraya Semarang. Dukun cabul itu mengakui perbuatannya. (Baca: Dukun Cabul: Saya Mohon Maaf, Pak. Saya "Ngaku" Salah).

"Salah satu pelapor yang belum disetubuhi oleh tersangka berhasil kabur. Dia curiga dengan sang dukun karena meminta hal-hal yang tidak wajar. Dia kemudian melapor ke kami," kata Suharto.

Menurut polisi, para korban saat melakukan ritual kesembuhan berada dalam keadaan tak berdaya akibat kondisi psikis dipengaruhi tersangka. Korban bersedia melakukan apapun yang diminta tersangka. 

Polisi menyayangkan hingga kini masih warga ada yang percaya dan melakukan praktik perdukunan. Apalagi motif sang dukun jelas melakukan penipuan.

Tersangka untuk sementara dijerat dengan pasal penggelapan dan pencabulan. Polisi juga turut menyita sejumlah barang bukti antara lain sebuah besi, keris, obati-obatan, batu, tasbih, dan kain mori sepanjang satu meter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com