Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengacara Assyifa Sebut Hafitd Perintahkan Menyiksa Ade Sara

Kompas.com - 18/11/2014, 19:55 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pengacara Assyifa Ramadhani memberikan beberapa bantahan terhadap tuntutan jaksa penuntut umum dalam perkara pembunuhan Ade Sara Angelina Suroto. Bantahan tersebut sekaligus menjadi pembelaan bagi Assyifa yang sedang berjuang melawan hukuman seumur hidup.

Pengacara Assyifa, Syafri Noer, membantah soal tisu dan koran yang menjadi penyebab meninggalnya Ade Sara. Selama persidangan, selalu disebutkan bahwa Assyifa yang memasukkan tisu dan koran ke dalam kerongkongan Ade Sara hingga gadis itu tewas akibat sulit bernapas.

"Itu  tidak benar. Yang benar Assyifa diperintahkan oleh Hafitd untuk sumpal mulut korban agar tidak teriak minta tolong," ujar Syafri Noer, di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Selasa (18/11/2014).

Syafri mengatakan, tisu tersebut bukan untuk membunuh Ade Sara, melainkan untuk membuat Ade Sara berhenti berteriak. Tisu sendiri, kata Syafri, bukan sebuah alat yang lazim digunakan untuk membunuh. Jika Assyifa berniat membunuh, menurut dia, tak mungkin menggunakan tisu.

Penyumpalan tersebut juga dilakukan Assyifa atas suruhan Hafitd. Hafitd bahkan memberikan sekotak tisu dari dashboard mobil untuk menyumpal mulut Ade Sara.

Selain itu, kata Syafri, Assyifa dan Hafitd hanya berencana menculik. Assyifa tidak tahu rencana lain apa yang ada di pikiran Hafitd. Assyifa juga dikatakan menyiksa Ade Sara karena takut diperlakukan sama oleh Hafitd.

Oleh karena itu, menurut Syafri, tuntutan pidana pembunuhan berencana seharusnya diberikan kepada Hafitd saja. Assyifa tidak pernah menyiapkan sesuatu untuk membunuh Ade Sara dan hanya melakukan penyiksaan berdasarkan instruksi Hafitd.

"Hal ini kelihatan dari rangkaian perbuatan. Jika diamati dengan saksama, penganiayaan didominasi oleh Hafitd," ujar Syafri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com