Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masa Ketika Kepala Daerah Macam Ahok Dimanjakan...

Kompas.com - 20/11/2014, 10:37 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Kementerian Dalam Negeri mengklaim, Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 1 Tahun 2014 merupakan produk undang-undang yang sangat memanjakan kepala daerah, seperti Basuki Tjahaja Purnama. Penerbitan peraturan ini diyakini bisa menghapus dampak-dampak negatif dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah yang sebelumnya mengacu pada Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004.

Yang pertama adalah meminimalkan gesekan antara kepala daerah dan wakilnya. Pemilihan kepala daerah (pilkada) nantinya hanya akan memilih kepala daerah, tanpa didampingi wakil. Pengisian posisi wakil kepala daerah akan dilakukan setelah pelantikan kepala daerah terpilih. Kepala daerah memiliki wewenang penuh untuk memilih dan melantik sendiri wakilnya.

"Kalau selama ini kan kepala daerah dan wakilnya dipilih dan dilantik dalam satu paket. Banyak kejadian, di tengah jalan, kepala daerah dan wakilnya malah berseberangan," kata Kepala Pusat Penerangan Kementerian Dalam Negeri Dodi Riatmadji kepada Kompas.com, Kamis (20/11/2014).

Keuntungan berikutnya, jumlah wakil kepala daerah menyesuaikan dengan jumlah penduduk. Daerah yang memiliki penduduk dengan jumlah di bawah 3 juta jiwa hanya dibolehkan memiliki satu wakil kepala daerah. Daerah yang memiliki jumlah penduduk 3 juta-10 juta jiwa diperbolehkan untuk memiliki dua wakil kepala daerah. Sementara itu, daerah yang memiliki jumlah penduduk di atas 10 juta jiwa diperbolehkan memiliki tiga wakil kepala daerah.

"Jadi, daerah-daerah seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur bisa punya tiga wakil gubernur," ujar Dodi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Ribuan Buruh Ikut Aksi 'May Day', Jalanan Jadi 'Lautan' Oranye

Ribuan Buruh Ikut Aksi "May Day", Jalanan Jadi "Lautan" Oranye

Megapolitan
Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Megapolitan
Ribuan Polisi Amankan Aksi 'May Day', Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Ribuan Polisi Amankan Aksi "May Day", Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Megapolitan
Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com