Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

M Taufik Ajak Buruh dan Dewan Pengupahan Mendiskusikan Lagi UMP DKI

Kompas.com - 26/11/2014, 18:41 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta M Taufik telah menerima 15 orang perwakilan buruh yang berdemo menuntut kenaikan upah minimum provinsi (UMP), Rabu (26/11/2014).

Dari hasil pertemuan tersebut, Taufik memutuskan untuk mengajak perwakilan buruh bersama dengan Dewan Pengupahan DKI kembali mendiskusikan UMP yang ditetapkan sebesar Rp 2,7 juta.

"Besok pukul 14.00 WIB kami ajak untuk sama-sama diskusi, biar bisa ketemu solusinya," ujar Taufik. [Baca: Buruh: Jakarta Sasaran Empuk Investasi, tetapi Gaji Buruhnya Kalah sama Bekasi]

Menurut dia, aksi buruh seperti ini adalah hal wajar karena memperjuangkan hak dan kehidupannya. Selain itu, Taufik pun bersedia untuk naik ke atas mobil pengeras suara dan berorasi sedikit soal buruh.

"Saya apresiasi buruh yang tidak buat rusuh, semoga nanti rekan-rekan bisa mendapatkan sesuai yang diharapkan," kata Taufik diikuti oleh riuhnya teriakan buruh.

Seorang perwakilan dari Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia, Daeng, yang ikut bertemu Taufik, senang dengan kesempatan untuk mendiskusikan kembali UMP DKI. Seharusnya, kata perwakilan buruh itu, UMP Jakarta bisa lebih tinggi, mengingat daerah-daerah di sekitarnya pun sudah hampir menyentuh angka Rp 3 juta.

"Kami kecewa teman-teman di daerah sudah Rp 2,9 juta semua. Karawang saja Rp 2,9 juta. Depok sekarang Rp 2.705.000, tinggian Depok. Kita dibuat malu sama daerah-daerah penyangga," kata Daeng.

Unsur dari Dewan Pengupahan DKI yang direncanakan hadir esok hari ialah Dinas Tenaga Kerja, sebagai pihak pemerintah, perwakilan pengusaha, dan juga beberapa perwakilan buruh yang telah berbicara langsung dengan Taufik.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sebelumnya telah menetapkan UMP DKI sejumlah Rp 2,7 juta. Hal tersebut didasarkan pada dua opsi rekomendasi UMP 2015 DKI dari Dewan Pengupahan DKI. [Baca: Ahok Sudah Tanda Tangan SK Upah Minimal 2015 untuk Buruh di DKI]

Opsi pertama mengacu pada usulan para buruh, dengan nominal usulan upah minimal Rp 3,574 juta, sedangkan opsi kedua adalah berdasarkan usulan pemerintah yang didukung pengusaha, senilai Rp 2,693 juta.

Nilai itu diajukan dengan melihat survei kebutuhan hidup layak (KHL) sebesar Rp 2,538,174,31, ditambah perkiraan pertumbuhan ekonomi sebesar 6,13 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com