Pembukaan jalan inspeksi selebar 9 meter itu dengan sendirinya menambah ruas jalan di Jakarta.
Penertiban berjalan lancar karena sepekan sebelumnya warga sudah membongkar sendiri bangunan yang mereka dirikan di pinggir kali. Bangunan itu umumnya adalah tempat pemotongan ayam. Warga juga telah membongkar sendiri teras rumah mereka yang terkena pelebaran jalan inspeksi.
Boiman (64), warga setempat, mengatakan sudah menyadari sepanjang Kali Sunter itu tak boleh didirikan bangunan. Namun, karena selama 20 tahun ini tak pernah ada pembangunan dan penertiban di sepanjang kali itu, warga memanfaatkan bantarannya untuk tempat pemotongan ayam.
”Saya sudah pernah melihat peta rencana pembangunan di sekitar Kali Sunter ini bahwa kanan dan kiri kali ini akan dibangun jalan inspeksi,” kata Boiman.
Boiman yang memiliki usaha pemotongan ayam pun sudah sejak sepekan lalu membongkar sendiri gubuk tempat pemotongan ayam miliknya.
Sipit (49), warga lainnya, juga membongkar sendiri teras rumahnya yang terkena pelebaran jalan inspeksi selebar 1 meter pekan lalu. Jalan inspeksi yang sudah ada di depan rumah, kata Sipit, masih selebar 8 meter. Namun, pemerintah menginginkan melebarkannya menjadi 9 meter.
Bahkan, menurut Sipit, dirinya sempat memprotes tetangganya yang tak mau membongkar teras rumah dengan alasan menunggu penertiban saja. ”Saya yakin penertiban itu pasti tak memperhatikan struktur bangungan yang akan dirobohkan. Namun, kalau bongkar sendiri, kan, jadi lebih rapi dan tidak merusak struktur bangunan,” katanya.
Berdasarkan pantauan Kompas, setelah teras rumah warga dibongkar, baru diketahui bahwa di bawahnya ada selokan selebar 50 sentimeter. Warga menutup selokan itu untuk memperluas rumahnya.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Jakarta Timur Syahdonan mengungkapkan, penertiban ini akan dilanjutkan dengan pembangunan jalan inspeksi dengan beton dan perbaikan saluran.
”Pembangunan jalan inspeksi ini juga akan dilaksanakan di sisi utara Kali Sunter yang hampir tertutup hunian, termasuk bangunan Rumah Sakit Mediros,” kata Syahdonan.
Karena itu, menurut Syahdonan, pihaknya tengah memberitahu pengelola RS Mediros bahwa bagian belakang bangunan rumah sakit itu terkena pembangunan jalan inspeksi.
Saat dikonfirmasi, Wakil Direktur RS Mediros dr Kristian mengatakan, bangunan RS Mediros berdiri di atas tanah milik dan seluruh bangunan rumah sakit itu memiliki IMB. Total luas rumah sakit mencapai hampir 3.500 meter persegi. Bagian belakang yang berada di tepi Kali Sunter digunakan sebagai kamar mayat dan ruang generator. Di tempat itu juga ada gardu listrik PLN untuk suplai listrik rumah sakit dan warga.
Pengerukan waduk
Pengerukan Waduk Pluit, Jakarta Utara, tertunda lantaran puluhan warga di bantaran waduk itu belum bisa menempati rumah susun yang disediakan karena administrasi yang berbelit. Akibatnya, pengerukan waduk yang sedianya dilaksanakan minggu lalu tertunda.