Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tempat Penampungan PKL Monas Sudah Rampung

Kompas.com - 11/12/2014, 16:54 WIB
Desy Selviany

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pembangunan penampungan pedagang kaki lima (PKL) di Lapangan IRTI Monas, Jakarta Pusat, tampak sudah selesai. Pantauan Kompas.com, Kamis (11/12/2014),  gerobak-gerobak berwarna oranye sudah berjejer rapi. Lampu dan kipas angin di food court itu pun kini sudah terpasang.

Rampungnya pembangunan tempat penampungan PKL pun dibenarkan oleh seorang mandor proyek pembangunan tersebut. "Kalau pembangunan ini sudah jadi 100 persen, tinggal pembersihan dan peralihan saja," kata Hendra, mandor proyek, Kamis siang.

Kios-kios untuk PKL itu masing-masing berukuran 3,5 x 2 meter. Setiap kios dilengkapi dengan wastafel untuk mencuci piring, meja, serta lemari kecil di bawahnya. Di setiap sisi kios terdapat dua wastafel putih untuk mencuci tangan.

Belum terlihat adanya bangku dan meja untuk pengunjung. Hendra pun tak tahu jelas kapan bangku dan meja diletakkan di setiap kios. "Wah, kalau itu saya kurang tahu ya. Soalnya itu bukan bagian saya. Saya hanya membangun, tetapi kalau bangunan sudah selesai. Tinggal pembersihan dan dirapikan saja," kata Hendra.

Dihubungi terpisah, Ikhsan yang merupakan konsultan dari kontraktor proyek, yakni Gawantika Konstruksi, membenarkan hal itu.

"Kalau bangunan sudah jadi. Tinggal pembersihan dan dirapikan saja. Jika tidak ada halangan, tanggal 15 Desember sudah rampung seluruhnya," kata Ikhsan.

Bangunan dengan 124 kios dan 115 gerobak ini nantinya akan diisi oleh PKL Monas. Selain itu, tempat itu akan menjadi tempat pelatihan usaha kecil menengah (UKM) yang diberi nama Lenggang Jakarta. Nantinya para pedagang akan mendapat pelatihan dalam hal menyajikan makanan yang lezat dan bersih.

Salah seorang pengunjung Monas yang berada tidak jauh dari tempat penampungan PKL ini mengaku cukup senang dengan adanya lokasi tersebut di kawasan wisata Monas.

"Bagus yah, tempatnya kelihatan nyaman dan rapi. Kebersihan jadi akan lebih terpantau tinggal pengelolaan nantinya gimana, akan baik atau tidak," kata Abdul (40).

Namun, ia menyayangkan tempat itu cukup jauh dan berada di luar lingkungan Monas. "Sayang juga kenapa tempatnya jauh dari Monas. Paling yang berkunjung kalau enggak orang yang mau pulang atau shalat. Memang sih kalau di dalam (lingkungan Monas) takut kumuh, tapi saya rasa jika bisa dikelola dengan baik tidak akan membuat Monas kumuh," ujar Abdul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja Diperkosa Staf Kelurahan, Pelaku Belum Ditangkap 2 Tahun Usai Kejadian

Remaja Diperkosa Staf Kelurahan, Pelaku Belum Ditangkap 2 Tahun Usai Kejadian

Megapolitan
Gerebek Pabrik Narkoba di Bogor, Polisi Sita 1,2 Juta Butir Pil PCC

Gerebek Pabrik Narkoba di Bogor, Polisi Sita 1,2 Juta Butir Pil PCC

Megapolitan
Perundungan Pelajar SMP di Citayam, Pelaku Jambak dan Pukul Korban Pakai Tangan Kosong

Perundungan Pelajar SMP di Citayam, Pelaku Jambak dan Pukul Korban Pakai Tangan Kosong

Megapolitan
Kemenhub Sesalkan Kasus Dugaan KDRT yang Dilakukan Pegawainya

Kemenhub Sesalkan Kasus Dugaan KDRT yang Dilakukan Pegawainya

Megapolitan
Dijebak Bertemu Perundungnya, Siswi SMP di Bogor Awalnya Diajak 'Ngopi' Bareng

Dijebak Bertemu Perundungnya, Siswi SMP di Bogor Awalnya Diajak "Ngopi" Bareng

Megapolitan
Tingkah Oknum Pejabat Kemenhub: Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci Usai Ketahuan Selingkuh, lalu Lakukan KDRT

Tingkah Oknum Pejabat Kemenhub: Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci Usai Ketahuan Selingkuh, lalu Lakukan KDRT

Megapolitan
2 Perundung Siswi SMP di Bogor Terancam Dikeluarkan dari Sekolah

2 Perundung Siswi SMP di Bogor Terancam Dikeluarkan dari Sekolah

Megapolitan
Polisi Bongkar “Home Industry” Narkoba di Bogor

Polisi Bongkar “Home Industry” Narkoba di Bogor

Megapolitan
Polisi Amankan Dua Pelaku Perundungan Siswi SMP di Citayam

Polisi Amankan Dua Pelaku Perundungan Siswi SMP di Citayam

Megapolitan
Dirundung karena Rebutan Cowok, Siswi SMP di Bogor Dijebak untuk Bertemu

Dirundung karena Rebutan Cowok, Siswi SMP di Bogor Dijebak untuk Bertemu

Megapolitan
Dewan Pertimbangan Jagokan Ahmed Zaki Jadi Bacagub Jakarta dari Golkar

Dewan Pertimbangan Jagokan Ahmed Zaki Jadi Bacagub Jakarta dari Golkar

Megapolitan
Aksi Pejabat Kemenhub Injak Kitab Suci demi Buktikan Tak Selingkuh, Berujung Terjerat Penistaan Agama

Aksi Pejabat Kemenhub Injak Kitab Suci demi Buktikan Tak Selingkuh, Berujung Terjerat Penistaan Agama

Megapolitan
Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Megapolitan
Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com