"Satu-satunya yang berubah dari Kota Jakarta pada tahun ini hanya proyek MRT. Selain itu, tidak ada. Tetapi, MRT itu kan yang ngerjain tanggung jawabnya bukan di SKPD," kata dia kepada Kompas.com, Jumat (12/12/2014).
Nirwono kemudian menyoroti empat satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dengan penyerapan terendah, yakni Dinas Pertamanan, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Perumahan, dan Dinas Perhubungan. Menurut Nirwono, keempat SKPD tersebut sepanjang tahun ini hampir tidak melakukan pekerjaan apa pun.
"Proyek fisik di PU seperti perbaikan jalan, normalisasi sungai, dan saluran air semuanya tidak berjalan. Pembangunan 5.000 unit rusun oleh Dinas Perumahan tidak jalan. Dampaknya, normalisasi sungai terhambat," ucap Nirwono.
"Di Dinas Pertamanan, tak ada sama sekali pembebasan lahan untuk ruang terbuka hijau. Kalau di Dinas Perhubungan, pengadaan bus akhirnya jadi kasus bus berkarat," ujar dia.
Lebih lanjut, Nirwono menilai, rendahnya penyerapan tak lepas dari diterapkannya peraturan lelang proyek pengadaan barang dan jasa yang harus melalui Unit Layanan Pengadaan (ULP). Namun, Nirwono tak menyalahkan penerapan peraturan.
Menurut Nirwono, yang harus dilakukan ke depannya adalah memperbanyak cabang ULP. Ia menilai, seharusnya di DKI Jakarta terdapat 12 cabang ULP, dengan rincian dua cabang di tiap wilayahnya.
"Jadi, ULP harus dipecah-pecah. Idealnya setiap satu wilayah ada dua ULP. Jadi, kalau ada yang mau lelang, tidak perlu harus ke Balaikota," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.