"Arusnya deras. Celana saya saja sampai basah-basah. Ini sebenarnya bisa dikembangkan jadi tempat wisata rafting (arung jeram)," kata mantan Wali Kota Blitar itu.
Meski demikian, kata Djarot, Sungai Ciliwung harus dibersihkan terlebih dahulu sebelum dinyatakan laik digunakan untuk arung jeram. Hal itulah yang saat ini sedang diupayakan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
"Syaratnya harus dibersihkan dulu. Sampah-sampahnya harus dihilangkan. Baru laik dijadikan tempat wisata," ujar Djarot. [Baca: Djarot Bingung Ada Banyak Gumpalan Tanah di Pinggir KBT]
Kegiatan penyisiran Sungai Ciliwung dari Bidara Cina hingga Kampung Pulo dilakukan Djarot bersama dengan Camat Jatinegara Sofyan Taher dan salah seorang perwakilan dari Kodam Jaya.
Perjalanan memakan waktu tempuh sekitar 20 menit. Berangkat dari Bidara Cina sekitar pukul 10.55, perahu karet Djarot merapat di Kampung Pulo, tepatnya pinggir Jalan Jatinegara Barat sekitar pukul 11.15.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.