Seperti terpantau Minggu (28/12) saat arus mudik liburan akhir tahun berlangsung, perempatan Pasar Rebo dipadati calon penumpang bus. Akibatnya, arus kendaraan dari Jalan Raya Bogor ke Jalan TB Simatupang arah Terminal Kampung Rambutan menjadi tersendat.
Parman (27), buruh bangunan asal Tegal, Jawa Tengah, mengatakan, di dalam Terminal Kampung Rambutan masih banyak calo dan preman. ”Kalau naik bus di dalam terminal, saya jadi waswas karena calonya selalu menarik-narik penumpang. Premannya juga suka menodong minta duit,” ujar Parman.
Ia mengatakan, situasi di perempatan Pasar Rebo lebih aman daripada terminal karena kawasan itu selalu dijaga polisi. Bus juga lebih cepat menaikkan dan menurunkan penumpang di perempatan itu.
Hal serupa diungkapkan Husen (32), yang ingin pulang ke kampungnya di Brebes, Jawa Tengah. ”Masuk ke Terminal Kampung Rambutan jauh. Preman dan calo di terminal itu juga sangat mengganggu,” katanya.
Hilda (30), ibu satu anak asal Garut, Jawa Barat, bahkan mengatakan sampai kebal menghadapi pelaku hipnotis di Terminal Kampung Rambutan. Karena sering bertemu dengan pelaku hipnotis di terminal, dia lebih memilih naik bus di perempatan Pasar Rebo untuk pulang kampung.
”Uh, banyak itu penipu yang bisa hipnotis penumpang beraksi di Terminal Kampung Rambutan. Saya pernah jadi korbannya, sampai akhirnya saya kebal. Caranya, saya balik memelototi mata pelaku hipnotis,” kata Hilda dengan nada kesal.
Komandan Regu III Terminal Kampung Rambutan Yanuarianto tak menampik bahwa Terminal Kampung Rambutan masih jauh dari rasa aman dan nyaman. Oleh karena itu, di dalam terminal juga disediakan pos polisi untuk pengaduan kejahatan.
Guna mengatasi masalah itu, kata Yanuarianto, dibutuhkan revitalisasi bangunan Terminal Kampung Rambutan sehingga hanya penumpang yang dapat masuk terminal.
”Sesuai rencana, tahun 2015 akan dimulai revitalisasi Terminal Kampung Rambutan. Kami pun mengharapkan revitalisasi itu dapat menciptakan rasa aman di dalam terminal,” jelasnya. (MDN)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.