Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Operasional Transjakarta Saat Malam Pergantian Tahun Baru 2015

Kompas.com - 30/12/2014, 19:05 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Saat perayaan Jakarta Night Festival (JNF) pada malam pergantian tahun (31/12/2014), bus transjakarta akan beroperasi melayani penumpang selama 24 jam.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Muhammad Akbar mengatakan bahwa operasional Transjakarta akan berlangsung penuh pada malam pergantian tahun.

"Bus transjakarta akan tetap beroperasi untuk melayani masyarakat. Jadi akan beroperasi 24 jam," kata Akbar, Selasa (30/12/2014). Namun, Akbar menyatakan menjelang berlangsungnya JNF di kawasan Jalan Thamrin dan Jalan Medan Merdeka, transjakarta tidak akan beroperasi.

Sebab, kata dia, kawasan tersebut akan dipadati massa yang merayakan JNF. Oleh karena itu, transjakarta yang melewati rute itu akan beroperasi seperti berlangsungnya car free day.

Setelah JNF berakhir pada dini hari, maka transjakarta akan beroperasi kembali. "Kayak car free day saja. Jadi dari Semanggi sampai ke Monas," ujar Akbar.

Dia belum dapat menyebutkan kapan waktu penutupan jalan itu pastinya. "Lagi dibahas, sama Polda dan Dirlantas. Kami mau menunggu hasil rapat dengan pihak Polda Metro Jaya terlebih dahulu," ujar Akbar.

Sementara itu, rencananya ada tiga koridor bus transjakarta yang akan beroperasi selama 24 jam. Koridor tersebut yakni koridor 1 jurusan Blok M-Kota, Koridor 3 jurusan Harmoni-Kalideres, dan koridor 9 jurusan Pinang Ranti-Pluit.

Direktur Utama PT Transjakarta, Antonius Kosasih, mengatakan selama ini tiga koridor tersebut memang telah melayani operasional malam hari.

"Rute untuk 3 koridor itu sejak Juni yaitu Amari (Angkutan Malam Hari). Jadi tetap beroperasi 24 jam," ujar Kosasih. Namun, khusus koridor 1, lanjutnya, akan dilakukan pengaturan yang sifatnya situasional. Sebab, akan ada perayaan JNF di koridor itu yakni di sepanjang Semanggi hingga Monas. "Kalau tidak bisa masuk ke jalur karena banyak orang kami akan lakukan pengaturan," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Megapolitan
Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com