Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rapim Perdana Bersama Pejabat Baru, Ahok Minta Kontrak Kerja Tiga Bulan

Kompas.com - 05/01/2015, 16:48 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Seusai pelantikan massal PNS DKI pada Jumat (2/1/2015) lalu, Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama bersama Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat langsung mengumpulkan para pejabat DKI dalam sebuah rapat pimpinan. Dalam rapat yang berlangsung selama kurang lebih 2,5 jam itu, Basuki mendengarkan pemaparan dari para pejabat DKI.

Pejabat yang memberikan pemaparan antara lain Kepala Dinas Kebersihan Saptastri Ediningtyas, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Yusmada Faizal, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Tata Air Agus Priyono, Kepala Dinas Perumahan Gedung Pemda DKI Ika Lestari Aji, dan Kepala Dinas Perhubungan DKI Benjamin Bukit.

Basuki mengatakan, pemaparan itu yang selanjutnya menjadi kontrak kerja kepala dinas selama tiga bulan ke depan. Sebab, Gubernur Basuki akan melakukan evaluasi pejabat tiap tiga bulan.

"Paparan mereka bagus. Tetapi satu hingga tiga bulan ini bakalan ketahuan kinerja mereka ada progresnya atau tidak dan kami bisa evaluasi," kata Basuki, di Balai Kota, Senin (5/1/2015).

Selain itu, Basuki juga menginstruksikan Dinas Komunikasi Informatika dan Kehumasan (Diskominfomas)‎ untuk mengunggah seluruh data ke dalam sebuah sistem teknologi informasi (TI).

Sehingga, seluruh pihak bisa mengetahui data serta keluar masuk surat-surat yang ada. Tiap PNS DKI, lanjut dia, juga harus mengisi buku agenda kerja dan dikirim melalui email jakarta.go.id. "Sehingga seluruh masyarakat Jakarta kebayang orang-orang ini setiap jamnya kerja apa saja mereka," kata Basuki.

Tak hanya itu, di website resmi Pemprov DKI, jakarta.go.id, lanjut Basuki, ‎dapat diketahui posisi alat berat, peta sungai, waduk, dan perairan lainnya.

Lurah dan Camat, kata dia, harus mampu mengikuti saluran pembuangan yang telah tersistem dengan jakarta.go.id. Sehingga genangan maupun bencana banjir dapat diminimalisir. "Lurah dan camat harus tahu saluran pembuangan air kemana saja," kata Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Sebut Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Sebut Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com