Pertama, pekerja dibawah Suku Dinas Kebersihan mengangkut tumpukan sampah di pinggir kali Angke. Tujuh truk sampah dioperasikan untuk mengangkut sampah ke tempat pembuangan akhir di Bantargebang.
Setelah itu, pekerja langsung membongkar jembatan Kali Angke. Satu alat berat ekskavator diturunkan untuk memudahkan pembongkaran.
Pembongkaran dilakukan lantaran jembatan yang menghubungkan wilayah Penjaringan, Jakarta Utara dengan Tubagus Angke sering digunakan pedagang kaki lima (PKL) sebagai lokasi jualan pedagang sayuran. [Baca: PKL Sayur Buang Sampah di Kali, Jembatan Angke Dibongkar]
Akibatnya, sampah yang dibuang ke Kali Angke membuat kawasan tersebut menjadi kotor. Sampah juga dibiarkan menumpuk di pinggir jembatan yang menyebabkan jalan jadi semrawut. Menurut Anas Kondisi jembatan kali Angke juga sudah sangat membahayakan.
“Posisi jembatan itu sudah sangat rendah. Kalau banjir jembatan ketutup air, bisa membahayakan orang yang lewat sana,” ujar Anas.
Pembongkaran jembatan Angke menarik warga dan beberapa pengendara yang lewat. Rasa penasaran membuat mereka sengaja mengendarai motor dengan kecepatan rendah. Bahkan ada yang sengaja berhenti untuk sekadar mengambil foto. Akibatnya, sepanjang Jalan Tubagus Angke macet.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.