Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbaiki Layanan, PT Transjakarta Ingin Tiru PT Kereta Api

Kompas.com - 15/01/2015, 16:23 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Selama 11 tahun beroperasi, layanan bus transjakarta tercatat telah melayani 12 koridor. Apabila dijumlahkan, total panjang jalan yang dilayani oleh transjakarta adalah sekitar 210 kilometer.

Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum PT Transjakarta, Sri kuncoro, menjelaskan panjang jalan yang dilalui oleh transjakarta empat kali lipat ketimbang panjang rel yang dilalui KRL commuter line yang apabila ditotal hanya mencapai 50 kilometer.

"Tetapi jumlah penumpang transjakarta baru 370 ribu orang per hari, sedangkan penumpang KRL sudah mencapai 700 ribu orang per hari," kata Sri dalam acara "refleksi 11 tahun pelayanan transjakarta", di Sarinah, Jakarta Pusat, Kamis (15/1/2015). [Baca: Dirgahayu Transjakarta, Ini Harapan Pengguna Setiamu...]

Mantan jajaran direksi PT Kereta Api Indonesia itu memaparkan, pelonjakan penumpang KRL terjadi pada sekitar 2013, saat dilakukannya perombakan sistem pelayanan, mulai dari pembenahan stasiun, tiket, maupun perbaikan unit.

Sri berujar, perombakan pada sistem pelayanan KRL kemudian juga meyebabkan penumpang yang tadinya banyak naik ke atas atap kereta, hilang dengan sendirinya.

"Ignasius Jonan (Direktur Utama PT KAI saat itu) bilang pakai sistem. Intinya pada sistem. Dulunya banyak penumpang naik ke atas, sekarang jadi tidak ada. Penumpang melonjak dari 150 ribu meningkat jadi 650 ribu penumpang," ujar dia.

Menurut Sri, perombakan sistem ala PT KAI itulah yang akan diterapkan PT Transjakarta untuk memperbaiki layanan bus transjakarta. Cara-cara yang rencananya akan dilakukan adalah membenahi halte, memperbanyak dan membenahi armada bus, dan menyempurnakan tiket elektronik.

"Membenahi personel juga akan menjadi prioritas saya. Saya harus menerima semua pegawai transjakarta (UP Transjakarta), baik itu yang baik maupun yang buruk. Jadi kita akan terus melakukan pembinaan," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com