Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sopir Metro Mini dan Kopaja Kompak Setuju Turunkan Tarif

Kompas.com - 17/01/2015, 15:46 WIB
Tara Marchelin Tamaela

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Para sopir metro mini dan kopaja mengaku tidak keberatan bila pemerintah mewajibkan mereka untuk menurunkan tarif pasca penurunan harga premiun dan solar, Senin, (19/1/2015). Mereka menganggap hal tersebut merupakan keputusan pemerintah yang tidak dapat diganggu gugat.

"Ya kalau sudah keputusan pemerintah sih enggak bisa diganggu gugat. Masa berani ganggu (keputusan) pemerintah," kata Marhadi, salah satu sopir kopaja 57, saat ditemui di Terminal Blok M, Jakarta Selatan, Sabtu (17/1/2015).

Marhadi menambahkan bahwa keputusan apapun yang ditetapkan pemerintah berkaitan dengan tarif angkutan umum harus dihargai. [Baca: Sopir Angkot Setuju Bila Tarif Turun Hanya Rp 500]

Serupa dengan Marhadi, Pane, sopir metro mini 610, juga tak berkeberatan bila tarif angkutan umum diturunkan.

Kata Pane, bila tarif angkutan diturunkan maka besarnya setoran yang harus didapatkannya juga akan menurun. "Ya jelas mau. Kalau tarifnya turun kan setorannya juga turun," kata Pane pada Kompas.com.

Pandangan senada juga diungkapkan oleh sopir metro mini 610 lainnya, Tanjung. Meskipun penurunan harga Solar tidak berpengaruh secara signifikan, Tanjung bersedia bila tarif angkutan umum diturunkan. "Ya kalau memang katanya turun ya ngikut, enggak keberatan," ucap Tanjung.

Sebelumnya diberitakan, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menjelaskan bahwa Pemprov DKI akan menyesuaikan tarif angkutan umum seiring penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis premium dan solar. Menurut dia, penyesuaian tarif angkutan umum juga tergantung Organisasi Angkutan Darat (Organda) DKI.

"Seharusnya kalau harga BBM subsidi turun, ya tarifnya disesuaikan, kami enggak tahu hitungannya bagaimana. Organda itu giliran tarifnya naik mau, giliran harga BBM turun enggak mau turunin tarif angkot," kata Basuki, di Balai Kota, Jumat (16/1/2015).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com