"Selain mengganggu pasokan air secara kualitas, kuantitas dan kontinuitas, yaitu mutu, jumlah dan kelangsungan, tingginya tingkat kebocoran air juga menghambat pengembangan wilayah pelayanan," ujar Presiden Direktur Palyja Jacques Manem kepada Kompas.com, Rabu (21/1/2015).
Jacques menuturkan, hingga akhir 2014 lalu Palyja berhasil menurunkan tingkat kebocoran air hingga 39,6 persen. Padahal, lanjut dia, pada 1998 lalu tingkat kebocoran air masih berada di angka 59,4 persen.
"Warga Jakarta yang belum terlayani jaringan pipa Palyja akan kehilangan kesempatan menjadi pelanggan. Dengan upaya pencegahan bersama, kita dapat menikmati air bersih yang berkualitas terjamin," kata Jacques.
Oleh karena itu, lanjut dia, jika melihat kejanggalan, misalnya air keluar menyembul dari jalan raya dan tanaman tumbuh di tanah yang gersang, patut dicurigai adanya luapan air yang tidak wajar dari pipa bawah tanah.
"Kalau melihat kejanggalan seperti tersebut, laporkan segera," ujarnya.
Jacques mengatakan, masyarakat yang mengetahui adanya kebocoran bisa melaporkannya ke Palyja Call Center 24 jam di nomor 2997 9999 atau SMS ke 0816 725 952.
Baca juga: Awas... Sanksi Pidana dan Denda Menanti Pencuri Air!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.