Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lakukan Pungli, Delapan Petugas Kependudukan Dicopot

Kompas.com - 22/01/2015, 23:01 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta, Edison Sianturi, melakukan pencopotan jabatan pada delapan petugas yang berada di jajarannya.

Sanksi tersebut diberikan kepada para petugas yang melakukan tindakan indisipliner hingga pungutan liar atau pungli.

"Ada 8 petugas yang kami copot jabatannya. Karena melakukan tindakan yang melanggar aturan. Yaitu dua Kepala Satpel (Satuan Pelaksana) registrasi kependudukan di kelurahan, dicopot dari jabatannya dan distafkan. Lalu, satu satpel dimutasi, dan lima petugas operator di Sudin Kependudukan Jakarta Timur yang kami copot," kata Edison, seusai acara Pencatatan Akta Pernikahan Massal 100 Pasangan Pengantin, di Direktorat Pembinaan Mental TNI AD, di Berland, Matraman, Jakarta Timur, Kamis (22/1/2015).

Menurut dia, kedua Kepala Satpel yang dicopot jabatannya, yaitu Kasatpel Kelurahan Pisangan Timur, Pulogadung, berinisial S, dan N dari kelurahan Guntur, Setiabudi.

"Satu Kasatpel berinisial U, kami mutasi ke Kelurahan Lagoa (Koja). Belum kami copot karena kami masih bisa bina. Kesalahannya, yaitu melakukan pelayanan administrasi di ruang kerjanya. Mulai Januari, pelayanan administrasi kependudukan harus dilakukan di PTSP. Warga yang masuk ke ruang Satpel hanya untuk difoto, tidak ada kegiatan lainnya selain itu," kata dia.

Sementara itu, kata dia, kelima petugas operator dipecat, karena melakukan pungli, kepada warga yang akan mengurus administrasi kependudukan.

Edison mengatakan bahwa mereka bertugas di kantor Kelurahan di wilayah Kecamatan Cilincing, Kemayoran, Cakung dan Makasar. "Kami tegaskan, ini berlaku bagi 267 kasatpel yang bertugas di seluruh wilayah DKI," kata Edison.

Kasudin Dukcapil Jakarta Timur, Abdul Haris, menambahkan lima operator yang dipecat tersebut sudah bekerja selama lebih dari satu tahun. Mereka sebagai tenaga honorer di kantor sudin.

"Tentunya kami tidak hanya memberikan punishment, tetapi juga reward bagi yang bertugas dengan baik. Contohnya Kasatpel Kelurahan Klender, karena bertugas dengan baik, sekarang dipromosikan menjadi Kasie Penertiban dan Kerjasama Sudin Dukcapil Jakarta Timur," kata Abdul. (Mohamad Yusuf)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com