Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"KJP kan Kartu Jakarta Pintar, Kok yang Dapat Bukan yang Pintar-pintar?"

Kompas.com - 23/01/2015, 16:18 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah pertanyaan polos meluncur dari siswi kelas 5 SDN Kemari 08, bernama Salwa ketika mengomentari soal aplikasi Kartu Jakarta Pintar di sekolahnya. Salwa heran siswa yang memperoleh Kartu Jakarta Pintar bukan siswa berprestasi.

"KJP kan Kartu Jakarta Pintar, kok yang dapet bukan yang pintar-pintar," ujar Salwa di SDN Kenari 07, Senen, Jakarta Pusat, Jumat (23/1/2015).

Sebenarnya, Salwa memahami bahwa persyaratan siswa yang berhak menerima Kartu Jakarta Pintar datang dari kalangan tidak mampu. Akan tetapi, Salwa beranggapan hal itu harus disesuaikan dengan prestasi belajar penerima KJP juga.

Siswa kelas 5 lain, Kaezia juga mengeluhkan hal yang sama. Rupanya, Kaezia berpikir KJP sama dengan beasiswa lain yang hanya diberikan untuk siswa pintar. Ketika ditanya, apakah siswa penerima KJP adalah siswa pintar, mereka pun menggelengkan kepala.

"Enggak, mereka kan peringkatnya di bawah 20 terus," ujar Kaezia. Ada hal lain yang dikeluhkan Salwa dan Kaezia mengenai murid penerima KJP. Ternyata mereka memahami ada syarat penerima KJP tidak boleh memiliki telepon genggam seharga Rp 1 juta ke atas.

Akan tetapi, pada kenyataannya Salwa dan Kaezia pernah melihat teman penerima KJP memiliki ponsel mahal. Mengomentari hal itu, Kepala Sekolah SDN Kenari 07, Imanita, mengatakan pemberian Kartu Jakarta Pintar memang untuk siswa tidak mampu.

Proses seleksinya pun sudah lebih baik saat ini. Sebab, saat ini sekolah menentukan sendiri mana siswa yang layak diberikan KJP atau tidak.

Prosesnya selain meminta berkas-berkas, sekolah juga harus mendatangi secara langsung rumah dari calon siswa penerima KJP. "Jadi pasti tepat sasaran," ujar Imanita.

KJP adalah program beasiswa bagi murid yang tidak mampu. Kartu itu berisi saldo untuk membantu kebutuhan sekolah mereka. Uang dalam kartu itu dapat dicairkan di Bank DKI tiga bulan sekali.

Untuk pelajar SD, jumlah bantuan yang diterima ialah Rp 180.000. Untuk pelajar SMP, jumlah bantuannya ialah Rp 210.000. Sementara itu, untuk pelajar SMA, jumlahnya bantuannya ialah Rp 280.000.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com