Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Selamat Jadi Saksi Kecelakaan Maut di Pondok Indah

Kompas.com - 23/01/2015, 20:45 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Polres Metro Jakarta Selatan memeriksa tambahan dua saksi lagi untuk kasus tabrakan beruntun yang terjadi di Jalan Sultan Iskandar Muda, Arteri Pondok Indah, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Selasa (20/1/2015) lalu.

Sehingga, total saksi yang sudah diperiksa yaitu berjumlah sembilan orang. "Kemarin Rabu kan sudah diperiksa tujuh orang saksi, hari ini diperiksa dua orang lagi," kata Kepala Polres Metro Jakarta Selatan Komisaris Besar Wahyu Hadiningrat, Jumat (23/1/2015).

Satu dari dua saksi yang diperiksa tersebut adalah Muhammad Arifin, salah satu korban luka dalam kejadian nahas tersebut. Ia adalah korban luka di tempat kejadian yang pertama.

Wahyu mengatakan, menurut pengakuan Arifin, pria itu ditabrak dari belakang dan melihat mobil Mitsubishi Outlander Sport yang dikemudikan oleh Christopher Daniel Sjarief (23). Mobil tersebut tidak berhenti dan langsung melaju kencang.

Sementara itu, Wahyu mengatakan, Christopher hari ini menjalani pemeriksaan psikologis di Polda Metro Jaya. Namun, hasilnya belum dapat diketahui.

"Hasilnya membutuhkan waktu, kemungkinan Senin besok hasilnya keluar secara tertulis. Kami berharap hasilnya keluar cepat," kata dia.

Saat ini, kata Wahyu, kepolisian tengah melakukan pemeriksaan secara terus menerus. Namun, karena semua pemeriksaan membutuhkan alat, maka hasilnya pun tidak selesai dengan cepat. Misalnya untuk pemeriksaan urine dari Christopher dan Ali.

Menurut Wahyu, Badan Narkotika Nasional (BNN) belum memberikan hasil resmi terkait konsumsi narkoba oleh mahasiswa salah satu kampus di San Fransisco itu.

Kemudian, terkait kecepatan mobil yang dikendarai Christopher, pihak kepolisian juga masih menunggu hasil dari alat traffic accident analysist (TAA). "Hasilnya keluar setelah empat hari," kata Wahyu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com