Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Korban Tewas Terserempet Bus Polisi Bayar Sendiri Biaya Rumah Sakit

Kompas.com - 03/02/2015, 07:40 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Ayahanda Laila Firiani Ahmad (15), Ahmad Guntur (53), mengatakan, keluarganya tak menerima ganti rugi atas kematian putrinya yang menjadi korban terserempet iring-iringan bus polisi. Peristiwa itu terjadi di underpass Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (2/2/2015), pukul 14.30 WIB. (Baca: Remaja Putri yang Terserempet Iring-iringan Bus Polisi Meninggal)

"Tidak ada (ganti rugi), tidak ada. Semua biaya di rumah sakit saya yang bayar. Saya semua yang tanggung," kata Guntur kepada Kompas.com, Senin malam.

Saat peristiwa terjadi, iring-iringan bus milik kepolisian melaju dari arah Jalan Pattimura menuju ke arah Jalan Prapanca Raya. Keempat bus tersebut melaju dengan kecepatan tinggi. Kemudian, salah satu bus menyerempet sebuah sepeda motor yang ditumpangi Laila dan ayahnya. Laila terluka di bagian kepala dan tak sadarkan diri. Selanjutnya, dia dibawa ke RS Fatmawati dan meninggal dunia.

Guntur mengatakan, ia tak akan memikirkan soal ganti rugi dari pihak kepolisian. Dia hanya ingin agar putri sulungnya itu bisa dimakamkan dengan baik. Jenazah Laila akan dimakamkan di TPU Kamboja, Jakarta Selatan, pada pukul 11.00 WIB hari ini.

Lebih lanjut, Guntur mengaku belum ingin berurusan dengan pihak kepolisian dan meminta pertanggungjawaban dari peristiwa tersebut. 

"Tuntutan ke polisi urusan belakangan saja," tambah Guntur.

Menurut keterangan warga sekitar rumah Guntur, ada lima orang berseragam polisi yang sempat menyambangi rumah Guntur pada siang hari kemarin, pukul 15.00 WIB. Adapun kecelakaan tersebut terjadi pada pukul 14.30 WIB. Saat itu, d rumah Guntur, sedang tidak ada orang. Lima orang polisi itu beberapa kali keluar masuk rumah Guntur, tetapi tidak menyebutkan maksud kedatangan mereka di sana kepada warga di sekitar.

Lima orang polisi tersebut juga tidak bertemu dengan Guntur maupun istrinya, Ida Farida (37), yang saat itu masih mengantar Laila ke Puskesmas Kebayoran Baru dan RS Fatmawati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com