Jalan Jenderal Ahmad Yani yang berlokasi di bawah jalan layang tol tersebut penuh sesak dengan ratusan kendaraan yang hendak menuju arah Tanjung Priok. Posisi kendaraan terjebak berada di jalur cepat, sementara jalur lambatnya "tenggelam" dengan banjir setinggi 70-80 cm.
Arus lalu lintas di kolong tol tersebut lumpuh karena kendaraan tak dapat bergerak ke arah utara karena terjebak. Kendaraan, baik truk besar, mobil sedang, maupun motor, tertahan di lajur tersebut.
Sebagian ada yang memilih memutar balik ke arah Rawamangun. Dani (28), salah satu pengendara motor yang hendak menuju Sunter, melalui perempatan Cempaka Putih, terpaksa berbalik arah.
Dani sudah mencoba menuju Sunter melalui exit tol, tetapi terjebak lagi karena jalan arah perempatan Cempaka Putih banjir.
"Arah Sunter dan Kelapa Gading enggak bisa lewat, cuma yang ke arah Tanjung Priok bisa, terus saja lewat tol ini lurus," kata Dani, kepada Kompas.com, depan pintu masuk tol, Senin petang.
Menurut Dani, di exit tol ke Cempaka Putih, genangan mencapai ketinggian 70-80 cm. Praktis sepeda motor tak dapat melintas.
"Ke bawah itu enggak bisa. Dalam banjirnya. Belum tahu ini mau lewat mana, masih nyari-nyari," ujar Dani.
Dari pantauan, di pintu masuk tol itu, ratusan pengendara motor mulai masuk naik ke atas lajur tol. Sebagian ada yang pulang kembali.
Petugas tol tidak dapat melarang pengendara sepeda motor masuk. Sebab, pengguna sepeda motor yang menerobos amat banyak. Hingga pukul 17.00, pengendara sepeda motor masih banyak yang menerobos masuk.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.