Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Dalami Pola Penyaluran Narkoba ke Kalangan Artis

Kompas.com - 09/02/2015, 20:34 WIB
Unoviana Kartika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Sejak awal tahun 2015, Kepolisian Resor Jakarta Selatan telah menangkap beberapa orang artis lantaran kasus penyalahgunaan narkoba.

Dari mulai penyanyi Fariz Rustam Munaf, gitaris band Padi Arti Tri Sosianto, dan terakhir pada Jumat (6/1/2015) lalu polisi menangkap drummer band Gong 2000 Yaya Muktio.

Kepala Satuan Narkoba Polres Jakarta Selatan Ajun Komisaris Besar Hando Wibowo mengatakan, polisi memiliki dugaan kuat kesamaan pemasok di kalangan artis.

"Saat ini masih diselidiki apakah ada pola kesamaan antara ketiga kasus tersebut “Mengedarkan narkoba di kalangan ini (artis) memiliki nilai keuntungan tinggi. Karena itu, diduga kuat pengedarnya sama," kata Hando, Senin (9/2/2015) di Jakarta.

Hando menegaskan, saat ini pihaknya sedang mencari sindikat dari kasus tersebut. Namun, ia belum dapat menjelaskan lebih lanjut soal sindikat narkoba penyuplai kalangan artis.

Diketahui, Ari ditangkap pada 22 Januari dini hari lalu di studio musik miliknya, Jalan Matahari Raya, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Banten. Berdasarkan tes urine, ayah dua anak itu positif menggunakan metemanemin, afetamin, ekstasi, dan sabu.

Penangkapan Ari didahului tertangkapnya seorang bandar pengedar narkoba bernama Rohiman alias Iman pada 21 Januari. Dalam penangkapan itu, polisi mengamankan barang bukti antara lain satu paket sabu, aluminium foil, cangklong, alat pengisap sabu, korek api, dan uang Rp 1,6 juta yang diduga hasil transaksi narkoba antara Iman dan Ari.

Sementara itu, Fariz RM ditangkap pada 6 Januari. Penangkapan itu didahului tertangkapnya MSA alias A (33), bandar pengedar narkoba yang juga menyalurkan untuk Fariz.

Sedangkan Yaya tertangkap bersama dua temannya, Erwinda dan Sarah, ketika akan berkaraoke sambil menggunakan narkoba jenis sabu. Saat ini, mereka masih diperiksa di Mapolres Jakarta Selatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dua Penipu Modus 'Like' dan 'Subscribe Youtube Ditangkap, Dikendalikan WNI di Kamboja

Dua Penipu Modus "Like" dan "Subscribe Youtube Ditangkap, Dikendalikan WNI di Kamboja

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kehadiran Marshel di Pilkada Tangsel Dianggap Muluskan Kemenangan Benyamin Pilar | Akhir Pelarian Ketua Panitia Konser Lentera Festival

[POPULER JABODETABEK] Kehadiran Marshel di Pilkada Tangsel Dianggap Muluskan Kemenangan Benyamin Pilar | Akhir Pelarian Ketua Panitia Konser Lentera Festival

Megapolitan
WNI di Kamboja Jadi Dalang Penipuan 'Like' dan 'Subscribe' Youtube di Indonesia

WNI di Kamboja Jadi Dalang Penipuan "Like" dan "Subscribe" Youtube di Indonesia

Megapolitan
Penolakan Tapera Terus Menggema, Buruh dan Mahasiswa Kompak Gelar Unjuk Rasa

Penolakan Tapera Terus Menggema, Buruh dan Mahasiswa Kompak Gelar Unjuk Rasa

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 28 Juni 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 28 Juni 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rombongan Tiga Mobil Sempat Tak Bayar Makan di Resto Depok, Ini Alasannya

Rombongan Tiga Mobil Sempat Tak Bayar Makan di Resto Depok, Ini Alasannya

Megapolitan
Pemkot Jaksel Diminta Tindak Tegas Dua Restoran di Melawai yang Dianggap Sebabkan Kegaduhan

Pemkot Jaksel Diminta Tindak Tegas Dua Restoran di Melawai yang Dianggap Sebabkan Kegaduhan

Megapolitan
Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan di Sejumlah Jalan Jaksel Imbas Pembangunan Drainase

Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan di Sejumlah Jalan Jaksel Imbas Pembangunan Drainase

Megapolitan
Pemkot Jaksel Sidak Dua Restoran di Melawai yang Dikeluhkan Warga Sebabkan Parkir Liar

Pemkot Jaksel Sidak Dua Restoran di Melawai yang Dikeluhkan Warga Sebabkan Parkir Liar

Megapolitan
Senangnya Laim, Tak Perlu Lagi Timba Air 40 Liter di Sumur Tua Hutan Setiap Hari

Senangnya Laim, Tak Perlu Lagi Timba Air 40 Liter di Sumur Tua Hutan Setiap Hari

Megapolitan
Kesaksian Jemaat soal Perselisihan Penggunaan Gereja di Cawang yang Berujung Bentrok

Kesaksian Jemaat soal Perselisihan Penggunaan Gereja di Cawang yang Berujung Bentrok

Megapolitan
Terkait PPDB di Jakarta, Disdik DKI Diminta Evaluasi Kuota dan Jangkauan Jalur Zonasi

Terkait PPDB di Jakarta, Disdik DKI Diminta Evaluasi Kuota dan Jangkauan Jalur Zonasi

Megapolitan
PPDB 'Online' Diklaim Efektif Cegah Adanya 'Siswa Titipan'

PPDB "Online" Diklaim Efektif Cegah Adanya "Siswa Titipan"

Megapolitan
Putusan Bawaslu: Dharma Pongrekun-Kun Wardana Boleh Perbaiki Berkas Pencalonan Pilkada Jakarta

Putusan Bawaslu: Dharma Pongrekun-Kun Wardana Boleh Perbaiki Berkas Pencalonan Pilkada Jakarta

Megapolitan
Polisi Identifikasi Provokator Pembakar Panggung Konser Lentera Festival Tangerang

Polisi Identifikasi Provokator Pembakar Panggung Konser Lentera Festival Tangerang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com