Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesal Listrik di Rumah Pompa Dimatikan PLN, Ahok Bakal Pasang Genset

Kompas.com - 10/02/2015, 18:36 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemadaman listrik di beberapa kawasan di Jakarta Utara yang mengakibatkan pompa air Waduk Pluit tidak berfungsi, telah menyulut emosi Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama. Sebab, di Waduk Pluit memang tidak disediakan genset yang dayanya besar.

Pemprov DKI berpikir lokasi Waduk Pluit dekat dengan PLTU, sehingga tak mungkin kawasan itu diputus aliran listriknya. [Baca: Kawasan Ring I Terendam Banjir, Ahok Salahkan PLN]

"Genset kami enggak cukup, karena dulu kami berpikir Waduk Pluit dekat PLTU untuk apa investasi genset begitu besar? Makanya saya enggak mengerti pikiran PLN seperti apa," kata Basuki, di Balai Kota, Selasa (10/2/2015). 

Oleh karena itu, Basuki berencana membangun genset khusus sebagai cadangan listrik darurat untuk pompa air di waduk-waduk, terutama Waduk Pluit. Rencana ini pun telah dikomunikasikan dengan Presiden Joko Widodo. [

Kepada Jokowi, ia juga meminta agar PLN tidak memutuskan listrik di rumah pompa Waduk Pluit. Sebab, jika pompa Waduk Pluit tidak berfungsi, kawasan ring 1 akan terendam banjir.

Bahkan, kata dia, genset listrik yang akan digunakan untuk waduk itu serupa dengan genset listrik yang ditempatkan di rumah sakit. [Baca: Ini Penjelasan PLN Soal Pemadaman Listrik di Waduk Pluit]

Menurut Basuki, di rumah sakit khususnya di ruang ICU, genset listrik dapat langsung bekerja, tiga detik setelah terjadi pemadaman listrik.

"Makanya saya bilang, sudah deh, kami eggak perlu (genset listrik) sampai lima detik deh. Beda 10 menit, gensetnya menyala juga sudah bagus. Jadi semua (waduk) pasangin genset saja sudah," kata Basuki. [Baca: Ahok Minta PLN Samakan Waduk Pluit dengan Istana]

Sebelumnya, Basuki meminta PLN, agar status Waduk Pluit dan kawasan Istana dijadikan objek vital aliran listrik. Sebab, aliran listrik di Waduk Pluit pada Senin (9/2/2015) dini hari kemarin sempat dipadamkan sementara lantaran adanya korsleting listrik di kawasan itu.

Akibatnya, tujuh dari sembilan pompa yang berfungsi untuk membuang air ke laut tak dapat beroperasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com