Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Tempat Mengungsi, Selter Transjakarta Dipenuhi Baju, Celana, hingga Handuk

Kompas.com - 11/02/2015, 17:21 WIB
Nur Azizah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Selter transjakarta Jembatan Baru, Daan Mogot, Jakarta Barat, dalam tiga hari terakhir ini selalu telihat padat. Banyak orang wara-wiri keluar masuk selter tersebut.

Namun, kepadatan itu bukan karena banyaknya penumpang transjakarta. Selter itu penuh diisi pengungsi korban banjir yang merupakan warga RW 01 Rawa Buaya, Jakarta Barat, Rabu (11/2/2015).

Tampilan selter "disulap" layaknya posko pengungsian. Dengan menggunakan terpal plastik berwarna oranye, korban banjir Jembatan Baru, Jakarta Barat, menutupi semua bagian selter agar dapat dijadikan tempat beristirahat.

Layaknya pengungsian, selter tersebut dipenuh barang bawaan dan perlengkapan seadanya dari pengungsi korban banjir Kelurahan Rawa Buaya, yang berjarak sekitar 500 meter dari selter.

Baju, celana, handuk, payung, matras, dan selimut "berjejalan" di dalam selter. Ada pula yang menggantung barang-barang itu di pinggir-pinggir koridor.

Selter yang menampung lebih dari 30 kepala keluarga itu didominasi kaum ibu dan anak-anak. Beberapa ibu dan anak tengah tiduran, sebagian memilih duduk-duduk di lantai selter. Ada pula yang sedang menguliti bawang.

Pengungsi di selter ini mengaku tak punya pilihan lain untuk tempat mengungsi sehingga akhirnya memilih selter transjakarta itu.

"Sebenarnya, ada posko pengungsi di depan pos RW 01, tetapi poskonya juga kebanjiran," ujar Yati, warga RT 03 RW 01 Rawa Buaya, saat ditemui di dalam Selter Jembatan Baru.

Menurut Yati, warga sudah menempati selter sejak Senin (9/2/2015) dini hari. Saat itu, air meluap. Beberapa warga langsung mengungsi ke Selter Jembatan Baru. "Setiap tahun kalau banjir bikin posko di sini. Habis nggak ada tempat lagi," ujarnya.

Pengungsi lainnya, Arumingtias Suci, merasa selter transjakarta merupakan salah satu tempat yang nyaman untuk beristirahat. Sebab, selter sudah dilengkapi atap dan dinding kaca.

"Di sini tempatnya nyaman. Paling cuma dingin aja sih. Makanya, kita tutupin terpal di lubang-lubang udaranya biar enggak terlalu dingin," ujar Tias.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal dan Daftar Kereta Api Tambahan 16-31 Mei 2024

Jadwal dan Daftar Kereta Api Tambahan 16-31 Mei 2024

Megapolitan
Putar Otak Jukir Liar Setelah Dilarang, Ingin Jadi Tukang Servis AC hingga Kerja di Warung

Putar Otak Jukir Liar Setelah Dilarang, Ingin Jadi Tukang Servis AC hingga Kerja di Warung

Megapolitan
Pelajar Depok Nyalakan Lilin dan Doa Bersama di Jembatan GDC untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga

Pelajar Depok Nyalakan Lilin dan Doa Bersama di Jembatan GDC untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga

Megapolitan
FA Curi dan Sembunyikan Golok Tukang Kelapa untuk Bunuh Pamannya di Tangsel

FA Curi dan Sembunyikan Golok Tukang Kelapa untuk Bunuh Pamannya di Tangsel

Megapolitan
Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

Megapolitan
Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Megapolitan
Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Megapolitan
Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Megapolitan
Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Megapolitan
Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Megapolitan
Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Megapolitan
Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Megapolitan
Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Megapolitan
Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Megapolitan
Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com