Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/02/2015, 22:56 WIB
DEPOK, KOMPAS.com — Ketua Fraksi Golkar di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Depok, Babai Suhaimi, mengatakan, aksi begal motor di Kota Depok saat ini sudah sangat mengkhawatirkan.

Menurut dia, komplotan begal motor sudah beberapa kali menghilangkan nyawa orang. Bahkan, modus baru kembali muncul, yakni dengan jebakan tali pancing membentuk jaring.

Karena itu, kata Babai, Fraksi Golkar DPRD Depok sudah sepakat aksi begal motor di Kota Depok masuk dalam kategori bencana.

Fraksi Golkar DPRD Depok, kata dia, menetapkan saat ini Kota Depok berstatus darurat begal.
"Aksi begal sudah masuk dalam kategori bencana. Kami di fraksi menyatakan bahwa Kota Depok sudah berstatus darurat begal," kata Babai, Kamis (12/2/2015).

Seharusnya, lanjut dia, aksi begal dapat diminimalisasi jika antisipasi dari Pemerintah Kota Depok maupun kepolisian dilakukan dengan cepat dan terkoodinasi baik.

Di antaranya, kata Babai, ialah dengan penambahan lampu penerangan jalan umum (PJU) serta pemasangan CCTV.

"Sebab, dari hasil analisis kepolisian, pemicu terjadinya begal motor ini adalah karena minimnya penerangan, seperti kasus begal yang menggunakan modus tali benang. Ini kan dipasang di tempat yang memang gelap sehingga sulit dilihat korban," ucapnya.

Dia menilai, pemasangan lampu PJU dan CCTV harus segera dilakukan. "Secepatnya itu harus dilakukan Pemkot Depok sebab anggarannya sudah ada, termasuk biaya tak terduga yang bisa digunakan kapan pun jika dalam kategori bencana seperti begal motor sekarang ini," kata Babai yang juga menjabat anggota Komisi C DPRD Depok ini.

Babai mengatakan, pembelian PJU di Kota Depok sudah dianggarkan pada 2014 dan termasuk dalam APBD 2015.

"Yang dilakukan Polresta Depok dengan patroli rutin dan tim khusus yang dibentuk sudah cukup baik, walau harus lebih terkoordinasi dengan Pemkot Depok," kata Babai.

Dewan juga meminta Pemkot Depok menambah jumlah pos pemantau dan patroli di beberapa titik.

"Ini harus ada sinergi yang baik dan konkret antara pemerintah dan institusi penegak hukum, dalam hal ini kepolisian, agar aksi begal motor ini tidak terjadi kembali," kata Babai. (Budi Sam Law Malau)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com