Menurut Siti, suaminya adalah orang yang pendiam sehingga tidak mungkin memiliki musuh yang tega membunuhnya dengan cara sadis. Tony diketahui mengalami luka tusuk di bagian perut dan luka gorok di leher.
"Makanya saya bingung kenapa ada yang tega membunuh suami saya. Saya enggak punya firasat apa-apa," ucap Siti dengan nada bergetar saat dihubungi Kamis (19/2/2015) sore.
Siti pun meminta supaya kasus ini dapat diselidiki hingga tuntas. Ia menginginkan pembunuh suaminya dihukum seberat-beratnya. [Baca: Sopir Taksi yang Dibunuh Itu Sahabat Karib Menteri Rahmat Gobel]
Sementara itu, Kepala Unit Reserse Kriminal Kepolisian Sektor Metro Pasar Minggu Ajun Komisaris Margiyanto mengatakan, sejauh ini polisi baru mengumpulkan keterangan dari saksi yang berada di tempat kejadian perkara (TKP) saat jenazah Tony ditemukan.
"Kami belum menemukan saksi yang dapat menerangkan kejadian pembunuhannya," ujar Margiyanto.
Keluarga pun, kata dia, belum dimintai keterangan. Karena itu, dalam waktu dekat, kepolisian akan meminta keterangan dari keluarga.
Mendiang Tony meninggalkan satu istri dan tiga anak yaitu Adin Adnan (12), Nayla Natika (9), dan Muhammad Bintara (7). Jenazah Tony sudah dikebumikan di TPU Menteng Pulo 2, Tebet, Kamis pagi tadi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.