Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Barangnya Tak Ada yang Hilang, Apa Motif Pembunuhan Sopir Taksi Express?

Kompas.com - 18/02/2015, 16:05 WIB
Ai Chintia Ratnawati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Motif pembunuhan terhadap sopir taksi Express yang terjadi di Jalan Rawa Bambu, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, diduga dilatarbelakangi dendam. Dugaan itu disampaikan Pejabat Sementara (PJS) Kapolsek Pasar Minggu Ajun Komisaris Polisi Agus Priyatno, Rabu (18/2/2015).

"Kemungkinan bisa, tetapi kita belum berani mengatakannya, karena sampai saat ini masih dilakukan penyelidikan," kata Agus.

Dari hasil olah tempat kejadian perkara, barang-barang milik korban Tony Zahar tidak ada yang hilang. Tas Toni masih ada di sana.

"Tas korban di dalamnya terdapat dompet warna coklat dan identitas diri seperti KTP, kartu Siaga Bukopin, serta kartu tabungan Mandiri atas nama Siti Murniati dan HP merek Cross, serta dua ponsel Nokia," kata Agus. [Baca: Kejadian pada Malam Sebelum Sopir Express Ditemukan Tewas]

Agus menduga, sebelum dibunuh, Tony dianiaya terlebih dahulu dengan ditemukannya luka lecet di lengan kiri. Menurut Kasat Reskrim Polsek Pasar Minggu Ajun Komisaris Murgianto, Tony dikenal pendiam dan baik di kalangan teman-temannya.

"Korban sudah dua tahun bekerja di taksi Express. Kata teman-teman satu pul, korban dikenal pendiam dan cukup baik," ujar Murgianto. Hingga kini belum diketahui pelaku pembunuhan Tony. 

Tony ditemukan tak bernyawa pada Rabu pagi sekitar pukul 05.30 di Jalan Raya Rawa Bambu. Sopir taksi tersebut ditemukan dengan keadaan tertelungkup dan bersimbah darah. [Baca: Sopir Taksi Express Ditemukan Tewas dengan Luka di Leher]

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com