Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lasro Tegaskan Tak Ada Koordinasi Terkait Pengadaan UPS

Kompas.com - 04/03/2015, 09:45 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Lasro Marbun kembali menegaskan tidak pernah menyetujui pengadaan alat perangkat penyedia daya listrik (uninterruptible power supply/UPS) pada tahun 2014. Tidak hanya itu, Lasro juga menyatakan bahwa saat itu Kepala Suku Dinas Pendidikan Menengah di Jakarta Pusat dan Jakarta Barat sama sekali tidak pernah berkoordinasi dengan dirinya.

"Tidak ada. Saya tidak pernah mendapat laporan tertulis. Tidak cuma saya, tetapi juga sekretaris, wakil kepala dinas, dan kepala bidang sarana dan prasarana juga tidak pernah menerima paparan mengenai pengadaan UPS," kata dia kepada Kompas.com, Rabu (4/3/2015).

Menurut Lasro, saat ia masih menjadi Kepala Dinas Pendidikan, para kepala suku dinas yang ada di wilayah memang secara rutin menyampaikan laporan kepada dirinya. Namun, laporan yang disampaikan adalah laporan umum tentang pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh jajaran aparat Dinas Pendidikan di wilayah. Selain itu, menurut Lasro, pada laporan tersebut ia mengaku sama sekali tidak pernah mendapat pemaparan mengenai pengadaan UPS.

"Yang dilaporkan hanya laporan rutin mingguan setiap Selasa. Laporannya tentang pengendalian secara umum. Bagaimana pengerjaan secara fisik di Sudin, di UPT, apakah berjalan secara normal atau tidak. Sudah sampai mana. Tidak pernah ada persetujuan. Persetujuan mana? Persetujuan lisan atau tulisan? Dan itu tidak ada. Dipaparkan pun tidak pernah," ujar dia.

Meski demikian, pria yang saat ini menjabat sebagai Kepala Inspektorat itu enggan membantah pernyataan dari mantan Kepala Suku Dinas Pendidikan Menengah di Jakarta Pusat, Zainal Soelaiman, pada Selasa (3/3/2015) kemarin. Lasro menyebut bahwa ia dan Zaenal sudah berkomunikasi, setelah pernyataan Zainal yang menyebut telah berkoordinasi dengan Lasro saat pengadaan UPS pada 2014.

Lasro mengaku bahwa Zaenal telah menyampaikan klarifikasi kepada dirinya bahwa pernyataannya itu dipelintir. "Saya sudah telepon beliau. Jadi jangan dikonfrontir lagi. Saya tanya ke beliau, 'Saya pernah dapat laporan dari mana? Jangan begitu'. Beliau bilang, 'Oh tidak Pak, penjelasan saya tidak begitu'," ujar Lasro.

Sebelumnya diberitakan, Zainal membantah tak berkoordinasi dengan Lasro saat pengadaan UPS di sekolah-sekolah di Jakarta Pusat pada 2014 yang lalu. Menurut dia, setiap keputusan yang diambil dirapatkan dahulu dengan pimpinan. Begitu juga untuk pengadaan UPS.

"Mungkin Pak Lasro sedang kesal jadi berbicara seperti itu. Kalau koordinasi, tentu saja kita kan selalu mengadakan rapat rutin dan UPS ini masuk ke dalam sarana prasarana. Waktu itu untuk proses lelang memang diserahkan ke masing-masing SKPD," kata pria yang kini menjabat sebagai Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga ini.

Zainal mengatakan, saat itu sudah masuk ke dalam ambang batas penyerapan anggaran DKI sehingga Lasro menyarankan agar penyerapan anggaran dilakukan secara maksimal. "Kita bekerja sesuai dengan tahapan prosedural. Saat itu memang sudah berada di ambang batas, jadi disarankan untuk melakukan penyerapan anggaran secara maksimal," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com