Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Game Ahok "Dana Siluman" di Android PlayStore

Kompas.com - 05/03/2015, 09:59 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Seiring dengan keberanian Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengungkap upaya penyelipan anggaran "siluman" senilai Rp 12,1 triliun oleh DPRD DKI di APBD 2015, muncul sebuah hiburan baru. Hiburan itu berbentuk game yang dapat diunduh di Android PlayStore berjudul "Dana Siluman".

Game itu bergambar Basuki yang sedang menunjukkan sebuah kertas bertuliskan "Dana Siluman". Game yang diprakarsai oleh Vorir Studio ini baru diunduh sebanyak 50 kali. 

Dalam deskripsinya, sang kreator menjelaskan, game "dana siluman" ini merupakan game edukasi yang memerlukan ketelitian dan kecermatan dalam mengambil keputusan. Game ini dibuat tanpa ada maksud dan tujuan untuk menyinggung atau menjatuhkan pihak manapun tentang isu yang berkembang saat ini.

Ketika Kompas.com mencoba memainkan game ini, perlu ketelitian untuk meneliti barang mana saja yang masuk akal untuk dibeli. Cara bermain game tersebut adalah dengan memilih nama barang yang sesuai dengan harganya.

Misalnya, kulkas Rp 1 juta (benar), kulkas Rp 1 miliar (salah). Poin akan terus bertambah jika jawaban yang dimasukkan benar dan masuk akal. Sementara jika jawaban yang dimasukkan salah dan tidak masuk akal, maka akan kalah dan keluar gambar tikus yang sering diibaratkan koruptor. 

Sebanyak 16 pengunggah game ini memberikan bintang lima, dan seorang pengunggah lain memberikan bintang empat. Berbagai komentar positif dituliskan di laman game itu.

Dodi Arifandi berkomentar, Sikap koruptor... Good game, dan Lorisca Cessia yang menuliskan, Just great. A great person, simulated in a great game. Hahaha maju Pak! Sikat Habis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com