Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisruh APBD, Guru SMA 55 Tak Yakin Pembangunan Sekolah Berlanjut

Kompas.com - 06/03/2015, 18:56 WIB
Tara Marchelin Tamaela

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Guru SMA Negeri 55, tak yakin pembangunan gedung  sekolah mereka yang terletak di Duren Tiga, Jakarta Selatan, akan berlanjut. Sebab, Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta saat ini sedang mengalami kisruh terkait Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2015.

"Dari pihak sekolah rencananya nanti bulan April akan dibangun tetapi kenyataannya sekarang kita enggak tahu persis. Sekarang pemerintah lagi begitu, bagaimana ya belum ada kepastian," ujar Nanang, staf sarana dan prasarana sekaligus guru di SMA Negeri 55, Jumat, (6/3/2015).

Nanang menambahkan, rencana pembangunan kembali sekolah diketahui pihak SMA Negeri 55 setelah menemui Dinas Pendidikan terkait mangkraknya renovasi gedung sekolah mereka.

Nanang menuturkan, sebelumnya renovasi SMA Negeri 55 telah direncanakan sejak tahun 2007, namun rencana tersebut tak kunjung dijalankan hingga Agustus 2013.

Proses renovasi sekolah ternyata tidak berjalan lancar, pada November 2013 renovasi berhenti dan tidak dilanjutkan hingga sekarang. [Baca: Basuki Tak Mau Rehab Bangunan Sekolah Rusak]

"Itu memang mau direnovasi total. Saya tidak tahu persis kenapa, yang jelas kalau dilihat secara fisik sekolah itu masih bagus," kata Nanang pada Kompas.com.

Tidak maksimal

Mangkraknya renovasi bangunan sekolah mengakibatkan proses belajar mengajar SMA Negeri 55 tidak maksimal. Kegiatan belajar SMA Negeri 55 saat ini dipindahkan ke SD 05 Pengadegan.

Para siswa yang tadinya mulai belajar pada pukul 06.30 WIB terpaksa baru dapat mulai pada 13.00 WIB karena bergantian kelas dengan para siswa SD.

Penggunaan kelas secara bergantian tersebut mengakibatkan pada berkurangnya jam belajar para siswa di sekolah.

Bila normalnya satu jam pelajaran membutuhkan waktu 45 menit, kini para guru hanya memiliki waktu sekitar 35 menit.

"Saya kasih ulangan 50 soal dalam waktu 60 menit itu enggak selesai. Ya kadang saya minta waktu guru lain. Gurunya juga dengan terpaksa kasih. Ya bagaimana? Kita harus sharing," ucap Nanang yang juga mengajar bahasa inggris di SMA Negeri 55.

Kendati demikian, Nanang mengungkapkan para guru tetap semangat demi memajukan siswa-siwa SMA Negeri 55.

Ke depannya Nanang berharap agar pemerintah konsisten dalam menangani permasalahan ini. "Kita maunya pemerintah konsisten, jangan hanya memikirkan ego mereka. Bayangkan, sudah hampir dua tahun lho kita di pengungsian," ucap Nanang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Megapolitan
Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Megapolitan
Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Megapolitan
Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Megapolitan
Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap 'Groundbreaking' MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap "Groundbreaking" MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads

Copyright 2008 - 2023 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com