Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Repotnya Menjinakkan Si Jago Merah

Kompas.com - 11/03/2015, 14:13 WIB
JAKARTA, KOMPAS - Api di Wisma Kosgoro sempat berkobar kembali Selasa pukul 06.00. Padahal, Senin malam api sudah sempat padam. Api muncul kembali di lantai 20 atau pucuk bangunan setelah sebelumnya melalap lantai 15, 16, dan 17.

Subejo menduga, kobaran api muncul karena ada perambatan api atau panas dari lantai yang terbakar sebelumnya. Tak tertutup kemungkinan, petugas pemadam kebakaran kurang cermat saat memastikan api tidak berkobar lagi.

Sebanyak 200 petugas pemadam kebakaran harus berjibaku lebih dari 6 jam untuk memastikan api padam dan tidak berkobar lagi. Tiupan angin yang kuat juga menyebarkan uap panas sehingga menyulitkan petugas.

Persoalan lain yang menghambat kerja petugas adalah pecahan kaca yang merusak selang pipa air. Subejo mengatakan, petugas harus mengganti selang sekitar lima kali karena kerusakan ini.

Unggul Wibowo, salah satu petugas pemadam, mengatakan, api sulit dipadamkan karena banyak material mudah terbakar terutama di lantai 16. Pemadaman kemarin juga menggunakan mobil pemadaman untuk gedung tinggi bronto skylift yang bisa menjangkau sampai ketinggian 90 kaki.

Mengungsi

Sementara itu, hingga Selasa (10/3) pukul 18.00, separuh dari 84 warga korban kebakaran bertahan hidup dengan mengungsi di aula Kelurahan Padasuka, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor.

Korban lainnya mengungsi ke rumah tetangga atau kerabat yang tinggal dekat dengan lokasi kebakaran di RT 004 RW 012 Kampung Padasuka. Kawasan ini merupakan hunian amat padat di sempadan Cipakancilan.

Kepadatan terlihat dari bangunan bertingkat. Satu hunian ditinggali lebih dari dua keluarga. Kawasan di bawah Jalan Padasuka ini banyak gang sempit (lebar gang hanya 1 meter), berliku, dan rumit seperti labirin. Kondisi itu menyulitkan petugas dalam mengatasi kebakaran.

Suminta, saksi mata, mengatakan, kebakaran datang mendadak. "Api cepet gede banget bikin kami harus cepet nyelamatin diri," kata Suminta, yang juga kehilangan hunian.

Kepala Polsek Bogor Tengah Komisaris Victor Gatot Nababan mengungkapkan, berdasar keterangan sejumlah saksi mata dan pengakuan korban, kebakaran berasal dari rumah seorang penjual tauge goreng, makanan khas Bogor.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Bogor Ganjar Gunawan mengatakan, kebakaran terjadi pukul 10.00. Kebakaran bisa dipadamkan pada pukul 11.00.

Untuk memadamkan api, dikerahkan enam mobil pemadam kebakaran, tetapi tak bisa masuk sampai lokasi karena sempitnya gang. Mobil parkir di mulut gang di Jalan Padasuka, sekitar 50-75 meter dari lokasi kebakaran. Hal itu memaksa petugas menyambung selang penyemprot air. Pemadaman bisa agak cepat dilakukan karena banyak warga terlibat memadamkan api dengan menggunakan ember dan baskom untuk mengambil air dari sungai.

Tidak ada korban jiwa. Namun, dua orang terluka bakar kategori ringan saat berusaha menyelamatkan diri dari kobaran api. Adapun kerugian material ditaksir paling sedikit Rp 1 miliar. (ART/MDN/BRO/B09/B10)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com