Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PNS DKI yang Belum Terima Gaji, Silakan Lapor BKD

Kompas.com - 12/03/2015, 10:30 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengaku Pemprov DKI Jakarta telah mengucurkan uang untuk penggajian para Pegawai Negeri Sipil (PNS), seluruhnya.

"Kami sudah turunkan gaji sebesar Rp 260 miliar untuk sebanyak 72.000 PNS DKI. Kami gunakan dana mendahului, yaitu 12 persen dari Rp 72 triliun, APBD 2014," kata Heru ditemui Warta Kota, di ruangan kerjanya, Rabu (11/3/2015) malam.

Namun, lanjutnya, jika memang ada PNS yang belum mendapatkan gaji, maka ia meminta agar melaporkan ke Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta.

"Untuk TKD memang belum kami cairkan dananya. Tapi untuk gaji, sudah kami berikan ke seluruh PNS. Kalau ada PNS yang belum terima gajinya, minta nomor NIK-nya biar dilaporkan ke Dinas dan protes ke BKD," katanya.

Ajukan

Sementara itu, untuk masalah kebutuhan makanan bayi yang tersendat di beberapa puskesmas, pihaknya berharap agar segera dilaporkan ke Sudin Kesehatan. Pasalnya, dengan menggunakan anggaran mendahului maka setiap SKPD diharapkan bisa lebih aktif melaporkan kebutuhannya.

"Karena saat ini kami menggunakan anggaran mendahului. Jadi harus aktif melaporkan kebutuhannya ke Sudin Kesehatan, nanti baru kami turunkan dana sesuai kebutuhannya. Jadi laporkan saja," tegas Heru.

Pengajuan kebutuhan tersebut, akan disesuikan apakah kebutuhan itu termasuk kebutuhan layanan mendasar atau bukan.

"Kalau kebutuhan primer bayi itu kan termasuk kebutuhan yang mendasar. Jadi nggak bener dong kalau sampai tidak terpenuhi. Makanya langsung saja laporkan kebutuhannya, biar kami turunkan dananya. Minta anggaran untuk satu bulan sekaligus," katanya. (Mohamad Yusuf)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Megapolitan
Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Megapolitan
Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com